Bukti Purna Bakti Masih Bisa Berjaya: Pelatihan Ekspor yang Ubah Hidup Para Mantapreneur Menjadi Wirausaha Tangguh yang Siap ke Pasar Global
- Istockphoto
tvOnenews.com - Bagi banyak orang, masa pensiun sering dianggap sebagai babak akhir dari perjalanan karier panjang. Namun kini, paradigma itu mulai bergeser. Semakin banyak purna bakti yang memilih untuk tetap aktif dan mandiri secara ekonomi, menyalurkan pengalaman serta kreativitas mereka ke dunia wirausaha.
Inilah esensi sejati dari kehidupan setelah pensiun, bukan sekadar menikmati waktu luang, melainkan menemukan makna baru lewat produktivitas. Dengan modal pengalaman, jejaring luas, dan semangat yang tak kalah dengan generasi muda, para pensiunan justru memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku usaha tangguh di masa emas mereka.
Melansir dari berbagai sumber, memberdayakan purna bakti agar tetap produktif bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga kesehatan mental dan sosial. Aktivitas usaha membantu mereka tetap berpikir tajam, aktif bersosialisasi, serta menjaga rasa percaya diri.
Inilah yang menjadi landasan Bank Mandiri Taspen dalam mengembangkan 'Mantapreneur Naik Kelas', sebuah inisiatif inspiratif untuk mendorong para pensiunan naik level menjadi pengusaha mandiri yang siap menembus pasar global.
Program ini juga menggambarkan transformasi luar biasa: dari purna bakti menjadi eksportir sukses. Melalui pelatihan intensif bagi 50 wirausahawan pensiunan di Jawa Tengah, mencakup bidang crafting, batik, mebel, hingga kuliner lokal.
“Kami siapkan khusus bagi para purna bakti yang sudah punya usaha. Kali ini temanya Go Ekspor, artinya kita ingin Mantapreneur tidak hanya memasarkan produknya di dalam negeri, tapi juga menembus pasar mancanegara,” jelas Plt Direktur Utama Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama.
Pelatihan yang berlangsung di Hotel Grandhika Semarang pada 23–25 Oktober 2025 ini menghadirkan pembicara dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai mitra strategis. Setengah dari total peserta bisa menembus pasar ekspor setelah mengikuti pelatihan ini.
“Kita bekerja sama dengan Eximbank supaya para mitra kita ini bisa ekspor produk-produknya ke mancanegara. Jadi bisa mendorong devisa juga untuk Indonesia,” imbuhnya. Tak hanya soal strategi bisnis, pelatihan ini juga membekali peserta dengan pemahaman teknis, seperti pentingnya kontinuitas produksi, kelayakan kemasan, dan standar kesehatan produk.
“Kalau mau ekspor, packaging-nya harus benar. Misalnya kopi sachet, harus tercantum tanggal kedaluwarsanya,” tegasnya. Kegiatan ini telah dijalankan secara berkelanjutan. Tahun 2023, edisi perdana di Jakarta fokus pada pelatihan dasar kewirausahaan.
Setahun kemudian, di Surabaya dan Bandung, tema Go Digital membantu 100 peserta memperkuat branding dan promosi online. Kini, sekitar 1.000 Mantapreneur telah memiliki bisnis mandiri dan aktif di marketplace.
Tak hanya itu, tujuannya agar peserta bisa melakukan branding, promosi digital, dan berjualan secara online,” tutur Maswar. Program ini sebagai bukti nyata kolaborasi antara Taspen dan Bank Mandiri Taspen untuk mempersiapkan ASN menghadapi masa pensiun dengan lebih produktif.
“Sebelum ASN memasuki batas usia pensiun, mereka sudah punya bekal kewirausahaan,” ujar Direktur Operasional PT Taspen, Tribuna Phitera Djaja. Pentingnya pelatihan lima tahun sebelum pensiun agar kesinambungan usaha bisa terjaga lebih lama.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank Mandiri Taspen, Resi Lora, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai model bisnis berisiko rendah untuk para peserta, seperti usaha frozen food dengan modal kecil.
“Dengan berusaha, para pensiunan justru menjadi lebih sehat dan aktif, berbeda jika hanya berdiam diri,” katanya. Targetnnya minimal 10 persen peserta bisa menembus pasar ekspor. “Kalau bisa 20 persen, tentu lebih luar biasa. Kami siap bantu dari pembiayaan hingga mencarikan buyer dari lima benua,” tegas Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sulaiman.
Dengan semangat kolaborasi dan visi keberlanjutan, Mantapreneur Naik Kelas bukan sekadar program pelatihan, tetapi kisah inspiratif tentang bagaimana masa pensiun bisa menjadi babak baru menuju kemandirian dan kontribusi global. (udn)
Load more