1 Tahun Prabowo: Ekonomi RI Tumbuh Kuat, Stabil dan Solid
- tvOnenews - Abdul Gani Siregar
tvOnenews.com - Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan capaian ekonomi yang solid dan stabil di tengah ketidakpastian global. Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi terbaik ketiga di antara negara G20, hanya di bawah India dan China.
Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence, Sunarsip, dalam paparannya “Evaluasi Kinerja Satu Tahun Kabinet Merah Putih di Bidang Perekonomian” menilai capaian ini menegaskan arah kebijakan ekonomi yang konsisten dan kredibel.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,0 hingga 5,2 persen dan menempatkan kita di posisi ketiga G20 merupakan bukti bahwa strategi makro, fiskal, dan moneter berjalan efektif,” ujar Sunarsip di Jakarta, Senin (20/10).
Menurutnya, keberhasilan menjaga pertumbuhan di atas 5 persen sekaligus menunjukkan daya tahan ekonomi nasional terhadap gejolak global, termasuk tekanan harga komoditas dan perlambatan ekonomi dunia.
Sunarsip menjelaskan, APBN 2026 diarahkan sebagai katalis pemerataan dan pertumbuhan ekonomi inklusif dengan menyeimbangkan peran fiskal, moneter, dan sektor keuangan.
“APBN menjadi katalis untuk menumbuhkan sektor riil, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mempercepat penciptaan lapangan kerja. Mesin pertumbuhan fiskal, keuangan, dan investasi harus berjalan selaras,” katanya.
Selain itu, BPI Danantara disebut berperan penting dalam mewujudkan visi Prabowonomics melalui investasi strategis di tujuh sektor utama: pangan, energi, air, perumahan, infrastruktur, agromaritim, dan ekonomi hijau.
“Refocusing investasi Danantara pada tujuh sektor strategis akan memberi efek berganda yang besar terhadap pertumbuhan dan pemerataan,” tutur Sunarsip.
Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat likuiditas perbankan dan menurunkan biaya dana (cost of fund) agar kredit dan investasi dapat mengalir lebih cepat ke sektor produktif.
“Kebijakan penempatan dana pemerintah ke bank Himbara akan memperkuat likuiditas dan menekan suku bunga kredit, sehingga konsumsi dan investasi bisa tumbuh lebih tinggi,” jelasnya.
Ke depan, Sunarsip menekankan perlunya delapan langkah percepatan agar Indonesia mencapai target pertumbuhan 8 persen pada 2029, di antaranya pelonggaran likuiditas, stabilitas nilai tukar, efektivitas belanja pemerintah, peningkatan PNBP, penguatan BPI Danantara, serta kepastian hukum bagi pelaku investasi.
“Pertumbuhan 8 persen bukan mustahil, asalkan kita konsisten menjaga sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan investasi dengan tata kelola yang baik,” tegasnya.
Dengan fondasi ekonomi yang kuat, stabilitas makro terjaga, dan arah kebijakan pembangunan yang fokus pada kedaulatan pangan, energi, dan kesejahteraan rakyat, tahun pertama pemerintahan Prabowo dinilai menjadi momentum penting menuju Indonesia Emas 2045.(chm)
Load more