News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Padukan Empat Moda Transportasi Umum, Kawasan Dukuh Atas Bakal Dilengkapi Jembatan Cincin Donat

MRT Jakarta akan menghadirkan Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas, salah satu titik sentral mobilitas warga Jakarta. Pembangunan ini untuk meningkatkan keterpaduan transportasi publik dan mengembangkan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) di kawasan paling sibuk di Jakarta itu. 
Minggu, 12 Oktober 2025 - 06:24 WIB
Arsip foto - Warga berjalan melewati terowongan jalur pedestrian di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019)
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, tvOnenews.com -MRT Jakarta akan menghadirkan Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas, salah satu titik sentral mobilitas warga Jakarta. Pembangunan ini untuk meningkatkan keterpaduan transportasi publik dan mengembangkan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) di kawasan paling sibuk di Jakarta itu. Jembatan ini nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi umum yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan kereta bandara.

Direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan, gagasan Jembatan Cincin Donat berawal dari keresahan Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta tentang belum optimalnya potensi kawasan Dukuh Atas sebagai simpul transportasi.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Terinspirasi dari Kota Yokohama, Jepang  yang berhasil menggabungkan konektivitas dan ruang public,  MRT Jakarta kemudian merancang jembatan ini sebagai ikon integrasi transportasi dan aktivitas warga di atas jalur transit.

“Kami tawarkan ide ini kepada Pemprov Jakarta setelah melakukan benchmarking ke Yokohama. Nantinya akan dibangun di Jalan Sudirman, Dukuh Atas, dengan lebar 12 meter, tujuh meter untuk lalu lintas publik dan lima meternya untuk kawasan bisnis,” ujar Tuhiyat.

Dukuh Atas merupakan simpul utama ekosistem mobilitas Jakarta, tempat bertemunya empat moda transportasi publik sekaligus kawasan perkantoran padat.

Berdasarkan penelitian ResearchGate (2023), volume kendaraan di koridor Jalan Jenderal Sudirman mencapai sekitar 6.643 pcu/jam pada arah utara di jam sibuk pagi, dan 5.244 pcu/jam pada arah selatan di sore hari.

Sebagai gambaran, 1 PCU (Passenger Car Unit) atau Satuan Mobil Penumpang digunakan untuk menyetarakan berbagai jenis kendaraan mulai dari mobil, motor, hingga bus menjadi satu ukuran lalu lintas. Artinya, angka tersebut setara dengan lebih dari 6.000 mobil pribadi yang melintas setiap jam, menandakan tingginya beban lalu lintas di koridor Sudirman–Dukuh Atas.

Menurut Tuhiyat, kondisi tersebut juga turut menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi pembangunan Jembatan Cincin Donat. Infrastruktur tersebut diharapkan dapat mengurai kepadatan dengan mempermudah konektivitas antarmoda melalui jalur pejalan kaki yang aman, nyaman, dan efisien.

“Dukuh Atas ini nanti bisa mengurai kemacetan di Jl. Sudirman, jadi Dukuh Atas ini bukan hanya titik transit, tapi ruang publik baru yang nyaman bagi semua pengguna transportasi,” tambahnya.

Lebih dari sekadar penghubung fisik, jembatan ini juga menjadi bagian dari transformasi habit mobilitas warga Jakarta, dari penggunaan kendaraan pribadi menuju transportasi publik.

Dengan akses yang terintegrasi dan ruang publik yang hidup, proyek ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas sekaligus mengubah wajah kawasan Sudirman - Dukuh Atas menjadi pusat kehidupan urban yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Jembatan Cincin Donat ini direncanakan rampung pada tahun 2027 mendatang.

Bisakah Jembatan Cincin Donat ubah pola mobilitas warga?

Perubahan budaya mobilitas tidak terjadi dalam semalam. Ia tumbuh perlahan, seiring upaya pembangunan infrastruktur dan edukasi publik yang saling terhubung untuk membentuk cara baru pergerakan masyarakat kota.

Data Dinas Perhubungan DK Jakarta mencatat penggunaan transportasi umum pada tahun 2018 baru mencapai 18 persen dan naik menjadi 22,19 persen pada tahun 2025, dengan total pergerakan warga mencapai 20,2 juta orang per hari.

Kepala Dinas Perhubungan DK Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan, butuh tujuh tahun bagi Jakarta untuk menaikkan penggunaan transportasi publik sekitar empat persen.

“Ini bukan pekerjaan mudah, karena yang kita coba ubah adalah kebiasaan orang” kata Syafrin.

Ia menambahkan, peningkatan tersebut tak lepas dari upaya konsisten pemerintah yang tak hanya memperkuat integrasi antarmoda, tapi juga meningkatkan kenyamanan publik melalui Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 2 Tahun 2024

“Layanannya kita perluas dan menyeluruh, mulai dari infrastruktur, layanan, rute hingga Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek), tarif, dan sistem pembayaran. Semua sama, headway lima menit di jam sibuk, sepuluh menit di luar jam sibuk” jelasnya.

Jembatan Cincin Donat diproyeksikan mampu menjadi salah satu strategi meningkatkan angka pengguna transportasi umum di Jakarta.

Pengamat Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Soni Sulaksono menilai pembangunan Jembatan Cincin Donat bukan hanya soal infrastruktur, melainkan bagian dari edukasi publik untuk membiasakan masyarakat berpindah moda dan menjangkau aktivitas harian dengan transportasi umum.

“Ini (Jembatan Cincin Donat) menjadi edukasi penting buat masyarakat bahwa menuju titik-titik aktivitas menggunakan transit ternyata mudah dan tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi” jelas Soni.

Soni juga menekankan pentingnya desain kawasan yang tidak menyediakan lahan parkir kendaraan pribadi di sekitar Jembatan Cincin Donat. Menurutnya, ketiadaan lahan parkir dapat menjadi strategi efektif untuk mengubah kebiasaan masyarakat agar bergantung pada transportasi publik, bukan mobil pribadi.

“Kalau di sekitar jembatan disiapkan parkir, orang tetap akan bawa mobil. Tapi kalau tidak ada, mau tidak mau mereka naik MRT, LRT, atau KRL. Jadi infrastruktur ini bukan hanya soal bentuk, tapi cara mendidik warga kota agar disiplin dalam mobilitas” tambahnya.

Langkah kaki jadi awal mobilitas

Jepang bisa menjadi contoh bahwa mobilitas bukan sekedar perpindahan dari satu titik ke titik lain, melainkan bagian dari cara hidup yang tertata.

Di Kota Yokohama misalnya, koneksi antara Minato Mirai Line dan jaringan jalur bawah tanahnya membuat warga dapat berpindah dari gedung perkantoran Queen's Tower menuju kawasan tepi laut Red Brick Warehouse hingga Stasiun Minatomirai tanpa harus keluar gedung atau menyeberang jalan raya. Jalur pedestrian yang lebar dan teduh membentang di atas dan bawah tanah, menghubungkan langsung ke stasiun, pusat perbelanjaan seperti Landmark Plaza, hingga taman kota di tepi teluk.

Menurut Japan Transport Planning Association (2023), sebanyak 68 persen pengguna transportasi umum di Yokohama mengakses stasiun dengan berjalan kaki. Hal serupa juga terjadi di negara tetangga terdekat Indonesia, yaitu Singapura yang memiliki akses pejalan kaki menuju ke stasiun-stasiun yang mencapai sekitar 90 persen.

Citra serupa mulai tampak di Jakarta. Di Blok M, misalnya, penumpang MRT dapat berpindah ke TransJakarta atau berjalan kaki menuju area komersial hanya dalam hitungan menit tanpa harus menyeberang jalan raya. Sementara di Dukuh Atas, jalur pedestrian yang terhubung antara MRT, LRT, dan KRL telah menjadi embrio bagi konsep kota yang mendorong warga bergerak tanpa kendaraan pribadi.

Melalui Jembatan Cincin Donat, Jakarta mencoba melangkah lebih jauh, bukan hanya sekedar menghubungkan moda, tetapi juga menata ulang kebiasaan. Infrastruktur ini diharapkan tidak sekadar mengurai kemacetan, tetapi juga membentuk kesadaran baru bahwa berjalan kaki dan menggunakan transportasi publik adalah bagian dari kehidupan kota yang modern dan beradab.

Keberhasilan Jembatan Cincin Donat bukan hanya diukur dari kemegahan arsitekturnya, melainkan dari bagaimana infrastruktur ini mampu membangun kebiasaan baru warga kota.

Pemerintah, kata Soni, perlu berani menetapkan radius pejalan kaki sejauh satu kilometer di sekitar kawasan tersebut dan memastikan koneksi antara MRT, LRT, dan KRL benar-benar nyaman.

“Kalau Jakarta mau maju seperti kota-kota di Asia Timur, habit itu harus dipaksa. Dipaksa untuk naik transit, bukan mobil. Dan ini bisa dimulai dari Dukuh Atas,” ujarnya.

Pada akhirnya, transformasi mobilitas bukan sekadar persoalan membangun jalan atau moda baru, melainkan upaya menata ulang budaya gerak sebuah kota. Selama kemudahan masih dimaknai sebagai kemampuan berkendara tanpa henti, perubahan akan selalu tertinggal di belakang kemacetan.

Namun, melalui ruang-ruang transit yang menghargai langkah kaki, kota perlahan belajar bernafas dengan ritme yang lebih manusiawi, sebab kemajuan sebuah kota tidak diukur dari seberapa cepat kendaraan melaju, melainkan dari seberapa selaras warganya bergerak bersama.(ant)

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

 

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jika kamu mengalami cedera saat bermain padel, pastikan untuk langsung melakukan empat langkah di bawah ini.
Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Timnas voli putri Indonesia memastikan posisi ketiga setelah menumbangkan Filipina dengan skor 3-1 pada laga perebutan medali perunggu yang berlangsung di Hua Mak Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025).
2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

Sebagai pemula dalam olahraga padel, dua tips ini harus dipahami lebih dulu untuk meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.
Panggilan Shalat Penuh Berkah, Jawablah Adzan dengan Membaca Doa Sederhana ini

Panggilan Shalat Penuh Berkah, Jawablah Adzan dengan Membaca Doa Sederhana ini

setiap bacaan adzan dianjurkan untuk dijawab, kemudian disempurnakan dengan membaca doa setelah adzan. Berikut doa yang bisa dibacakan setelah adzan berkumandang

Trending

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Gelombang medali emas yang diraih kontingen Indonesia pada hari kelima SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (15/12), mendapat perhatian khusus dari Menpora, Erick Thohir. 
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil. Pengadilan Agama Bandung pastikan sidang perdana digelar Rabu pekan ini.
Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan keuangan zodiak 16 Desember 2025 lengkap untuk Aries hingga Pisces, berisi nasihat finansial dan angka hoki untuk membantu kelola rezeki. Cek ramalanmu!
Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Polda Metro Jaya baru saja menggelar perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, pada Senin (15/12). Bahkan, dalam gelar kasus itu, Kubu Roy Suryo angkat bicara
Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Berikut ramalan kondisi finansial zodiak pada 16 Desember 2025 untuk enam zodiak terakhir, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT