Mitos atau Fakta, Deodoran Bisa Picu Kanker Payudara? Dokter Jelaskan Kandungannya
- Gemini AI
tvOnenews.com - Isu mengenai deodoran yang disebut-sebut dapat memicu kanker payudara sudah lama beredar di masyarakat.
Tidak sedikit orang yang merasa khawatir dan ragu menggunakan produk ini sehari-hari. Lantas, benarkah deodoran bisa menyebabkan kanker payudara?
Melansir dari YouTube Hidup Sehat tvOne, dr. Ekles menjelaskan bahwa, kabar tersebut hanyalah mitos.
- (Foto oleh Klaus Nielsen dari Pexels)
Hingga saat ini, belum ada penelitian resmi yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara penggunaan deodoran dengan meningkatnya risiko kanker payudara.
"Kenapa bisa mitos? Karena memang beberapa juga penelitian memang tidak ada hubungan secara resmi bahwa antara deodoran menyebabkan kanker," papar dr. Ekles.
Jadi, penggunaan deodoran masih tergolong aman selama dipilih dan digunakan dengan bijak.
Munculnya isu ini tidak lepas dari kandungan tertentu pada produk antiperspiran, terutama aluminium.
"Cuma memang ada mitos atau ada mungkin beredar kabar seperti itu karena deodoran sebagai antipespiran mengandung aluminium, yang diduga efeknya sama dengan hormon estrogen," ucapnya.
Padahal, diketahui bahwa hormon estrogen memang dapat merangsang pertumbuhan sel payudara dan berhubungan dengan risiko kanker. Namun, dugaan bahwa aluminium dalam deodoran bekerja seperti estrogen ternyata tidak terbukti secara ilmiah.
Dengan kata lain, klaim bahwa deodoran dapat memicu kanker payudara tidak memiliki dasar penelitian yang kuat.
Meski begitu, masyarakat tetap disarankan untuk lebih bijak dalam memilih produk perawatan tubuh. Caranya adalah dengan memperhatikan label kandungan yang tertera pada kemasan.
Jika masih ragu, pengguna bisa mencari informasi tambahan secara online atau berkonsultasi langsung dengan tenaga medis.
Dokter juga menekankan bahwa tidak perlu berlebihan dalam menyikapi isu ini. Menghindari penggunaan deodoran sama sekali bukanlah solusi tepat, terutama bagi orang yang membutuhkan perlindungan dari bau badan atau keringat berlebih.
Yang terpenting adalah memilih produk dengan kandungan aman serta sesuai dengan jenis kulit.
Kesimpulannya, anggapan bahwa deodoran bisa memicu kanker payudara adalah mitos. Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menghubungkan keduanya.
Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir selama menggunakan deodoran dengan bijak dan tetap memperhatikan kandungan produknya.
Dengan informasi yang tepat, kita bisa terhindar dari kesalahpahaman sekaligus menjaga kesehatan sehari-hari dengan tenang.
(nka)
Load more