Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang Dilatih Ciptakan Lapangan Pekerjaan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menggelar pelatihan kewirausahaan dengan tajuk 'Program Perempuan Berdaya 2025'.
Kegiatan pelatihan yang turut berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS) dan Second Chance Foundation (SCF) turut diikuti oleh 30 warga binaan.
Founder YIS, Sandiaga Uno mengatakan program ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan perempuan melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi.
Menurutnya pelatihan ini juga ditujukan guna menyiapkan para warga binaan memperoleh atau menciptakan lapangan pekerjaan pasca binaan.
“Lewat pelatihan ini kita berikan harapan dan semangat untuk masa depan yang lebih cerah ketika kembali bermasyarakat. Tidak hanya siap untuk kerja tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan," kata Sandiaga Uno kepada awak media, Jakarta, Kamis (24/9/2025).
Sandi menuturkan melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan warga binaan mampu memiliki semangat kesetaraan dan kemandirian.
Menurutnya langkah itu ditujukan agar individu pasca binaan memiliki kesiapan mental dan keterampilan yang dapat membuka peluang baru.
“YIS dibangun atas nilai kesetaraan, memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang, baik dalam pekerjaan, kontribusi, maupun pendidikan. Melalui program ini, kami ingin mewujudkan mimpi tersebut. Melalui program ini, YIS hadir untuk mewujudkan mimpi tersebut," katanya.
Di sisi lain, Plh Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Lidna Komala Dewi mengatakan pelatihan ini turut menopang sistem pemasyarakatan yang modern.
Sebab, pelatihan ini lebih mengutamakan proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi warga binaan.
“Melalui pendekatan pemberdayaan, Lapas berupaya membentuk pribadi warga binaan yang lebih baik. Harapannya, mereka kelak dapat tumbuh, berkontribusi, dan kembali ke masyarakat sebagai individu yang mandiri,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan SCF, Evy Amir Syamsudin mengatakan pelatihan digelar tanpa memandang status sosial individu.
Ia menuturkan setiap individu layak mendapatkan kesempatan kedua untuk membangun hidup yang lebih baik.
"Secara konsisten, SCF menghadirkan program-program yang menjembatani proses rehabilitasi menuju reintegrasi, salah satunya melalui pelatihan keterampilan dan penguatan kapasitas kewirausahaan yang kontekstual dan aplikatif. Langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)," katanya.
Evy menjelaskan pelatihan diisi dengan membangun pola pikir kewirausahaan yang kreatif, solutif hingga ketangguhan pelakunya.
Evy menjelaskan pelatihan ini juga berupaya meningkatkan meningkatkan keterampilan teknis seperti membuat produk kuliner, kerajinan tangan, atau jasa sederhana yang sesuai kebutuhan pasar.
Tak hanya itu, para peserta juga dibekali pengetahuan manajemen usaha dasar, termasuk pencatatan keuangan sederhana, penghitungan harga pokok produksi (HPP), serta strategi promosi melalui media digital.
"Tak kalah penting, pengembangan kepercayaan diri dan jati diri positif menjadi bagian dari pembelajaran, untuk menghadapi tantangan dan stigma di tengah masyarakat," pungkasnya. (raa)
Load more