Aksi Demonstrasi Diminta Tetap Kritis, Ulama Imbau Pendemo Hindari Anarkis dan Kerusuhan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Gelombang aksi demonstrasi dari kelompok mahasiswa, buruh hingga ojek online (Ojol) belakangan terjadi.
Namun, di tengah aksi demonstrasi yang menyuarakan ketulusan akan keadilan dan perbaikan kebijakan publik tersebut tak jarang disisipin oleh pelaku anarkisme hingga merusak esensi perjuangan.
Ketua Komisi Pusat Seni Budaya dan Kreativitas Dalam Dakwah MUI, Erick Yusuf merespons hal tersebut.
Ia menilai pentingnya kanal-kanal komunikasi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah agar aspirasi tidak harus disuarakan lewat jalanan yang berisiko.
Erick menekankan pemerintah seharusnya telah memiliki kanal aspirasi yang bukan sekadar formalitas, melainkan ruang diskusi aktif dan responsif.
Menurutnya, demonstrasi besar-besaran sering kali terjadi karena saluran komunikasi yang mampet hingga berpotensi gangguan keamanan meningkat.
“Demo itu ringkih. Kalau sedikit tidak didengar, bisa meledak. Kalau banyak, bisa diboncengi,” ujar Erick, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Selain itu, mantan aktivis ini juga mengingatkan adanya kelompok yang kerap memanfaatkan aksi massa dengan tujuan merubah menjadi kerusuhan dan anarkisme.
Menurutnya hal itu kerap terjadi tatkala aksi demonstrasi sampai malam hari hingga pihak yang tak bertanggungjawab mudah memanfaatkannya menjadi kerusuhan dan anarkisme.
Ia menyarankan agar masyarakat memanfaatkan jalur digital seperti media sosial, forum daring, dan pertemuan intensif dengan DPR RI atau pemerintah sebelum memilih turun ke jalan.
“Mahasiswa dan buruh itu kekuatan moral. Tapi kalau ada pembakaran, penjarahan, semua dukungan akan mundur dan massa tidak akan dapat simpatik. Karena aksi anarkis itu akan merugikan kita semua" katanya.
Di sisi lain, Erick memberikan refleksi atas aksi demonstrasi di Bandung beberapa waktu lalu.
Menurutnya langkah mempertemukan ulama dan umaro menjadi inisiatif dalam meredam ketagangan yang terjadi.
Tak hanya itu, ia menyebut Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang mendorong anggota DPRD untuk dapat menyerap aspirasi publik dari dapilnya turut menjadi inisiatif dalam upaya meredam ketegangan.
“Gerakan warga jaga warga, warga jaga kota, itu penting. Kita harus tahu siapa yang benar-benar warga dan siapa yang hanya datang untuk merusak,” tegas Erick.
Load more