Link Video Syur Diduga Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Viral dengan Klaim Flashdisk Putih, Pakar Hukum Bilang Begini

Jakarta, tvOnenews.com – Nama Ahmad Sahroni dan artis Nafa Urbach kembali menjadi bahan perbincangan publik seusai insiden penjarahan di rumah Ahmad Sahroni saat aksi demo pada Agustus 2025.

Kini muncul isu baru yang tak kalah heboh beredarnya kabar mengenai “Video 7 Menit” yang diduga menyeret keduanya.

Video yang disebut-sebut berisi narasi soal hubungan khusus Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach itu langsung memicu rasa penasaran masyarakat.

Sumber :

• Tangkapan layar

Apalagi rumor tersebut dikaitkan dengan hilangnya sebuah flashdisk berwarna putih yang dikabarkan milik Sahroni.

Namun praktisi hukum Parisman Sihaloho mengingatkan publik agar tidak mudah termakan isu liar.

Melalui kanal YouTube Cumicumi pada 11 September 2025, Parisman menegaskan kabar “Video 7 Menit” masih simpang siur dan berpotensi memperkeruh suasana pasca aksi demonstrasi.

“Kita memang melihat kondisi pasca demonstrasi atau pasca unjuk rasa maupun aksi yang dilakukan secara berkelanjutan bahwa ini akhirnya menimbulkan banyak polemik sehingga berita-berita yang berkembang juga akhirnya menjadi simpang siur dan akhirnya bisa juga menjadi provokasi. Tentu kita harus lebih bersikap hati-hati,” ujar Parisman.

Sumber :

• instagram @nafaurbach

Parisman juga meragukan kebenaran soal flashdisk putih yang ramai dikaitkan dengan isu video tersebut. Hingga kini belum ada bukti maupun laporan resmi ke aparat yang bisa memastikan keberadaannya.

“Kalau dikatakan bahwa ada isu flashdisk hilang, saya juga belum melihat apakah memang flashdisk itu hilang atau tidak. Jika kita mengetahui ketentuan bahwa adanya hilang barang atau hilang benda, ya sepatutnya kita melihat adanya laporan yang dilakukan oleh korban kepada pihak yang berwajib,” tegasnya.

Menurut Parisman penyebaran informasi yang tidak berdasar, apalagi menyangkut nama baik seseorang bisa masuk ranah hukum.

Ia menekankan pihak yang merasa dirugikan berhak menempuh jalur hukum, termasuk melalui Undang-Undang ITE.

“Nah maka ini yang bersangkutan sebagai korban yang diduga atas tersebarnya berita tersebut jika itu memang tidak benar ya silahkan melakukan hak hukumnya sebagai warga negara Indonesia,” jelasnya.