ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

ATVSI Ingatkan Generasi Muda: Hoax dan Cyber Crime Bukan Pancasila

Hadirnya media baru berbasis digital ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi menawarkan kemudahan komunikasi, interaksi, dan akses informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selasa, 9 September 2025 - 12:46 WIB
Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar menyampaikan kuliah umum di hadapan sekitar 700 mahasiswa baru Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang.
Sumber :
  • Istimewa

tvOnenews.com - Hadirnya media baru berbasis digital ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi menawarkan kemudahan komunikasi, interaksi, dan akses informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun di sisi lain juga membuka pintu risiko serius seperti banjirnya berita bohong (hoax) dan maraknya kejahatan siber (cyber crime).

Peringatan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar saat menyampaikan kuliah umum di hadapan sekitar 700 mahasiswa baru Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, Senin (8/9/2025).

“Karenanya kita harus bijak dalam menggunakan media baru termasuk media sosial. Caranya dengan melakukan cek, ricek, dan tidak mudah membagikan informasi yang diterima. Jangan sampai jari kita lebih cepat daripada akal sehat kita,” tegas Gilang.

Generasi Digital dan Tantangan Hoax
Generasi muda Indonesia saat ini adalah generasi digital. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, lebih dari 210 juta penduduk Indonesia telah terhubung dengan internet dengan penetrasi media sosial mencapai lebih dari 85 persen. Mahasiswa, sebagai bagian dari digital natives hampir tak bisa lepas dari gawai, platform pesan instan, dan media sosial. Namun justru kelompok inilah yang paling rentan terpapar informasi menyesatkan.

Menurut laporan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) sepanjang tahun 2024 terdapat lebih dari 7.000 kasus hoax yang terdeteksi, mulai dari isu politik, kesehatan, bencana alam, hingga keuangan. Tidak sedikit dari hoax tersebut menyasar kalangan muda baik lewat format teks, gambar, maupun video.

Di sinilah peran edukasi menjadi penting. ATVSI sebagai wadah dari sepuluh televisi swasta nasional, merasa perlu hadir memberi pemahaman kepada mahasiswa baru UNTAG Semarang tentang cara melawan arus informasi palsu.

Posisi Strategis Televisi di Tengah Gempuran Digital
Dalam kuliah umum tersebut, Gilang tidak hanya menyoroti bahaya hoax, tetapi juga memaparkan data menarik mengenai industri televisi Indonesia. Menurutnya, meskipun media digital terus tumbuh, televisi free-to-air (FTA) masih memegang peranan penting.

Sepuluh anggota ATVSI yaitu SCTV, INDOSIAR, RCTI, MNCTV, GTV, TRANS TV, TRANS 7, ANTV, TV ONE, dan METRO TV saat ini menguasai 89,3 persen pangsa pemirsa televisi nasional. Dari sekitar 278 juta penduduk Indonesia, 130 juta di antaranya adalah pemirsa televisi. 

“Dari 130 juta pemirsa tersebut, 116 juta menonton stasiun televisi anggota ATVSI atau 89,3 %. Itu artinya televisi masih menjadi medium utama dalam penyebaran informasi yang kredibel dan terverifikasi,” jelas Gilang.

Sementara itu dalam aspek belanja iklan, data ATVSI menunjukkan dominasi serupa. Dari total Rp 16,5 triliun belanja iklan televisi pada tahun 2024, sebanyak Rp 14,9 triliun terserap ke televisi anggota ATVSI atau 90,9 %.

Namun Gilang juga mengingatkan bahwa lanskap media telah berubah. Ada pergeseran (switching) baik dari sisi pemirsa maupun iklan ke platform digital. 

“Inilah tantangan yang harus kita hadapi bersama. Televisi tetap harus menjaga kredibilitas dan relevansinya, sementara generasi muda harus semakin cerdas dalam memilah informasi” imbuhnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar.
Sumber :
  • Istimewa

 

Hoax dan Cyber Crime bukan Pancasila
Poin menarik dalam kuliah umum ini adalah ketika Gilang mengaitkan isu hoax dan cyber crime dengan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, berita bohong dan kejahatan siber tidak hanya sekadar masalah etika tetapi juga tidak sesuai dengan Pancasila.

Saat dialog dengan mahasiswa baru Gilang menguraikan hal tersebut. 

"Tidak sesuai dengan sila ke 1 karena tidak jujur dan tidak amanah. Tidak sesuai dengan sila ke 2 karena tidak beradab dan tidak manusiawi. Dengan sila ke 3 tidak sesuai karena membuat perpecahan dan kebencian. Dengan sila ke 4 karena menggangu keadilan politik dan musyawarah rakyat. Dan terakhir tidak sesuai dengan sila ke 5 karena membuat ketidak adilan termasuk dalam aspek ekonomi" jelas Gilang Iskandar.

“Jadi ketika kita menyebarkan hoax sebenarnya kita sudah meninggalkan Pancasila. Itu bukan sekadar tindakan sembrono tapi pelanggaran moral bangsa,” tegas Gilang.

Televisi, Regulasi, dan Kredibilitas Konten
Dalam kuliah umum tersebut Gilang juga menyampaikan adanya ketidakseimbangan regulasi natara media penyiaran dan platform digital. Televisi diwajibkan tunduk pada berbagai aturan, regulasi mulai dari badan hukum, kegiatan, sarana prasarana, teknologi dan utamanya konten, baik konten jurnalistik maupun nonjurnalistik. 

“Televisi tidak bisa sembarangan menyiarkan konten. Konten jurnalistik harus sesuai prinsip jurnalistik sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Konten non jurnalistik harus sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Inilah bedanya dengan platform digital yang kadang tidak memiliki filter,” terang Gilang.

Terkait kejahatan siber (cyber crime), stasiun televisi justru bisa menjadi korban. Serangan peretasan, pencurian data, hingga sabotase sistem penyiaran merupakan ancaman nyata di era digital.

Stop Hoax, Stop Cyber Crime
Di akhir kuliah umum, Gilang menyampaikan pesan kuat kepada mahasiswa agar berhenti menyebarkan hoax dan ikut serta memerangi kejahatan siber. 

“Mari kita jadikan diri kita filter informasi bukan sekadar corong informasi. Stop hoax, stop cyber crime, demi kebaikan diri sendiri, keluarga, bangsa, dan negara,” serunya.

Kasus hoax di Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari isu politik, vaksin, bencana alam, hingga kriminal, hoax dapat menimbulkan kepanikan dan bahkan kerugian ekonomi. Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut, hoax dapat menjadi pintu masuk radikalisme, karena dapat memicu kebencian berbasis agama maupun ideologi.

Kerja Sama Para Pihak
Kuliah umum di UNTAG Semarang ini menjadi momentum penting bagi ATVSI untuk menegaskan perannya bukan hanya sebagai wadah industri televisi, tetapi juga sebagai agen literasi digital. Generasi muda diingatkan untuk lebih bijak, kritis, dan cerdas dalam menghadapi banjir informasi. Karena di era digital, kebenaran sering kali terkubur di balik derasnya arus hoax. 

“Televisi masih ada, regulasi masih ada, dan kita semua punya tanggung jawab yang sama. Mari bersama-sama menjaga ruang informasi kita tetap sehat dan bermartabat,” pungkas Gilang.

Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan
Rektor UNTAG Semarang Prof. Dr. Sunarno, M.Si dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada ATVSI. Ia menilai kuliah umum ini sangat relevan dengan tantangan zaman, terutama bagi mahasiswa baru yang sedang memasuki dunia akademik. 

“Kami berterima kasih kepada ATVSI yang telah berbagi pengetahuan, data, dan pengalaman. Generasi muda, khususnya mahasiswa UNTAG harus menjadi garda terdepan dalam melawan hoax dan kejahatan siber,” kata Rektor.

Selain para mahasiswa baru, hadir pula dalam acara tersebut jajaran pembina dan pengurus yayasan, jajaran rektorat, para dekan dan jajaran dekanat, dosen, serta perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari bebagai fakultas. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa isu literasi digital adalah kepentingan bersama.(chm)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT