Kisah Titik Terang Penemuan Helikopter yang Jatuh di Hutan Mentewe Kalimantan
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com-Perjalanan udara itu seharusnya singkat dan gembira, namun berubah menjadi situasi kritis ketika baling-baling helikopter berhenti berputar karena terjerembap di dasar hutan hingga dinyatakan hilang dari pantauan radar navigasi. Belantara hutan Mentewe di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada pagi itu pecah oleh dentuman helikopter yang jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Syamsir Alam, Kotabaru, Senin (1/9).
Helikopter dengan nomor registrasi PK-RGH, tipe BK117-D3 milik Estindo Air, membawa delapan penumpang menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Helikopter meninggalkan landasan Bandara Gusti Syamsir Alam, Kotabaru, Kalimantan Selatan, pukul 08.46 Wita. Hanya delapan menit kemudian, pusat navigasi udara AirNav Indonesia di Kotabaru kehilangan jejaknya, dan radar yang memantau rute penerbangan ke Palangka Raya tidak lagi merekam posisi helikopter.
Beberapa jam berlalu, suasana pun berubah menjadi kecemasan yang terus meningkat. Laporan resmi hilangnya kontak radar helikopter diterima Basarnas melalui Kantor SAR Banjarmasin pada hari yang sama pukul 12.02 Wita.
Status operasi SAR pun diaktifkan setelah laporan hilang kontak diterima. Kepala Kantor SAR Banjarmasin mengkoordinasikan rencana taktis lapangan di bawah komando langsung Deputi Operasi Basarnas, yang memaksa seluruh tim SAR bersiaga penuh.
Sejumlah posko operasi segera dibuka sebagai pusat komando pergerakan tim darat dan udara. Suasana di posko yang mengandalkan tenda peleton tampak tegang namun semua tertata rapi.
Posko dipenuhi peralatan radio komunikasi, logistik, peralatan evakuasi dan peta kontur medan prakiraan terakhir keberadaan helikopter, sementara petugas hingga para relawan dari kalangan warga desa setempat dan mahasiswa pencinta alam menunggu instruksi.
Rencana operasi bergerak cepat menelusuri semua data yang diperoleh. Sesuai standar operasional prosedur, tim SAR menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari terhitung dari informasi hilang kontak pada Senin (1/9).
Target operasi terkunci pada perkiraan lokasi jatuhnya helikopter buatan Jepang tersebut, yaitu di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Segenap upaya pencarian dilakukan, baik penelusuran udara menggunakan armada pesawat dan helikopter, maupun tim darat yang menembus rimba. Namun, selama 48 jam pertama, pencarian belum membuahkan hasil.
Load more