UI Gandeng Universitas Terbuka Dorong IKM di Lombok Barat Kurangi Plastik
- Istimewa
Lombok Barat, tvOnenews.com– Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan Universitas Indonesia (UI) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Universitas Terbuka serta sejumlah dinas terkait, dengan fokus utama pada sosialisasi dan pendampingan upaya pengurangan penggunaan plastik di kalangan Industri Kecil Menengah (IKM). Kegiatan juga melibatkan Dinas UMKM dan Dinas Lingkungan Hidup Lombok Barat, sehingga menghadirkan pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Ketua tim pengmas, Lin Yola, Ph.D, menekankan pentingnya peran IKM dalam rantai konsumsi yang turut mempengaruhi volume sampah plastik. “IKM adalah bagian vital dari ekonomi lokal. Dengan memberikan pemahaman dan solusi praktis, kami berharap IKM dapat menjadi agen perubahan menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ujarnya.
Materi yang diberikan tidak hanya berfokus pada dampak buruk sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan, tetapi juga menghadirkan berbagai alternatif kemasan ramah lingkungan. Peserta dikenalkan dengan opsi seperti kemasan berbahan kertas, daun, hingga wadah hasil daur ulang. Selain itu, mereka mendapat pendampingan praktis untuk mengidentifikasi jenis plastik yang bisa dikurangi serta strategi mengelola limbah sisa produksi.
Sesi diskusi interaktif menjadi salah satu bagian paling menarik, karena para pelaku IKM antusias berbagi pengalaman sekaligus tantangan yang dihadapi sehari-hari. Banyak yang kemudian bersama-sama mencari solusi yang sesuai dengan kondisi usaha mereka.
Nining Suryani, S.Pd., M.M., dosen Universitas Terbuka, mengapresiasi sinergi antar lembaga dalam kegiatan ini. “Program seperti ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Dengan dukungan bersama, IKM bisa lebih ramah lingkungan sekaligus tetap berdaya saing,” katanya.
Dukungan serupa juga datang dari pelaku IKM. Aminah, pemilik usaha kerajinan lokal, menyampaikan manfaat yang dirasakan. “Selama ini kami sering kesulitan mencari alternatif kemasan yang aman dan terjangkau selain plastik. Program ini membuka wawasan kami tentang pilihan lain yang ternyata lebih ramah lingkungan sekaligus diminati konsumen yang peduli isu hijau,” ungkapnya.
Load more