Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri Resmikan Serambi Pancasila dan Luncurkan Naskah Sumber Arsip Dasar Negara
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri meresmikan Serambi Pancasila, sekaligus meluncurkan buku Naskah Sumber Arsip Dasar Negara Volume I: Masa Sidang Pertama BPUPK 29 Mei-1 Juni 1945.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (11/8) itu sebagai upaya menghidupkan kembali semangat pendiri bangsa melalui sumber sejarah otentik.
"Saya adalah salah satu warga Indonesia yang betul-betul sangat mencintai bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu, maka mengapa saya mau untuk terus-menerus berbicara, mengenalkan kembali yang namanya pemimpin bangsa (para pejuang)," kata Megawati.
Sementara itu, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi menjelaskan, Serambi Pancasila dan buku Naskah Sumber Arsip Dasar Negara bukan hanya menampilkan simbol atau kutipan para pendiri bangsa, tetapi menjadi medium yang mendekatkan masyarakat dengan semangat dan gagasan otentik para pendiri bangsa tentang Pancasila dan negara Indonesia.
"Naskah Sumber Arsip Dasar Negara hadir dengan temuan-temuan dokumen sejarah baru guna melengkapi berbagai literatur yang telah terbit. Selain salinan arsip ketik, buku tersebut juga memuat salinan arsip tulisan tangan yang berasal dari dua khazanah arsip primer, yaitu Arsip Mohammad Yamin koleksi khusus, dan arsip A.G. Pringgodigdo," ujarnya.
Turut diketahui bahwa buku itu akan diterbitkan dalam tiga volume: Volume I (Masa Sidang Pertama BPUPK 29 Mei–1 Juni 1945), Volume II (Masa Reses dan Sidang Kedua BPUPK 10–17 Juli 1945), dan Volume III (Masa Sidang PPKI 18–22 Agustus 1945).
Pembagian tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan proses kelahiran, perumusan, dan pengesahan Pancasila secara utuh.
Sementara itu, Kepala ANRI, Mego Pinandito menambahkan, buku itu menghadirkan dokumen-dokumen penting yang menjadi bagian dari proses historis perumusan dasar negara Indonesia.
"Dengan demikian, buku ini bukan hanya menjadi catatan sejarah, melainkan juga referensi akademik dan sumber pembelajaran bagi peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum," ujarnya.
ANRI pun berkomitmen menghadirkan data sejarah yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan. (dpi)
Load more