Soroti Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Praktisi Hukum dan HAM Desak Polisi Selidiki Pergerakan Sosok Vara dan Dion
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Praktisi Hukum dan HAM berharap polisi mengupas identitas sosok Dion dan Vara di kasus kematian diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).
Pasalnya, sosok Dion dan Vara belakangan ini mencuri perhatian usai dikabarkan muncul dalam kasus kematian Arya Daru Pangayunan.
Polisi melalui Polda Metro Jaya memberikan kisi-kisi Dion dan Vara terindikasi pihak yang menemani Arya Daru Pangayunan di pusat berbelanjaan.
Nicholay Aprilindo selaku Praktisi Hukum dan HAM tentu mendengar kabar yang mengaitkan kemunculan Dion dan Vara di kasus kematian ADP.
"Selama ini kami dapat informasi dari berbagai sumber, ternyata apa yang diucapkan Dirreskrimum Polda Metro Jaya masih terlalu prematur," kata Nicholay Aprilindo lewat saluran panggilan dalam program Tim Fakta tvOne dikutip, Kamis (7/8/2025).
- tvOneNews
Ia menganggap keterangan Dirreskrimum Polda Metro Jaya belum sepenuhnya lengkap mengungkap kejanggalan peristiwa Arya sebelum ditemukan tewas.
Kejanggalan yang masih menimbulkan tanda tanya di tengah publik, yakni saat Arya terekam pergi ke Mal Grand Indonesia (GI).
Pada saat itu, diplomat muda asal Sleman ini pergi belanja ke Mal GI berlangsung pada Senin (7/7/2025), sekitar pukul 17.52 WIB.
Polisi menyampaikan rekaman Arya belanja ke Mal GI seusai melaksanakan tugas dan pekerjaannya di Kemlu RI.
Usut punya usut, keberadaan Arya di Mal GI tidak sendirian, ia diduga pergi bersama wanita yang masih misteri diduga sosok Vara.
Selain wanita berinisial V, Arya Daru juga ditemani oleh satu rekan lainnya yang disebut sosok pria bernama Dion atau berinisial D.
Nicholay ikut meneruskan pertanyaan dari awak media yang belum terjawab, khususnya terkait peran dari dua orang tersebut kenapa bisa menemani Arya.
"Di situ sesuai dengan informasi yang kami dapatkan dari berbagai sumber resmi dan sumber yang ada, memang almarhum pada saat itu bepergian dengan dua orang bernama Vara dan laki-laki bernama Dion," jelasnya.
Walau hasilnya sudah dilaporkan Polda Metro Jaya, pergerakan Arya Daru bersama Vara dan Dion wajib diselidiki ulang.
Menurut penuturannya, polisi harus mengupas tuntas terkait pergerakan ketiga orang tersebut saat beberapa jam belanja di Mal GI.
"CCTV tentang pergerakan dari tiga orang tersebut, baik almarhum, Vara maupun Dion pasti terechord oleh CCTV di Grand Indonesia," paparnya.
Praktisi Hukum dan HAM tersebut berasumsi hasil kesimpulan dari tim penyelidik masih tercecer terkait peran kedua orang itu.
Tim penyelidik pasalnya belum membeberkan secara detail mengenai identitas dua orang yang menemani Arya Daru tersebut.
Ia mencontohkan terkait identitas Vara yang dianggap paling krusial dan dianggap publik sebagai saksi kunci kasus kematian sang diplomat.
"Siapa Vara itu, apa pekerjaannya? Dari mana dia? Apakah dia wanita single atau berkeluarga?," tuturnya sambil bertanya.
Hingga kini, publik masih bertanya-tanya terkait misteri siapa sosok Vara, apalagi bisa bersama diplomat muda Kemlu RI tersebut.
Arya Daru saat itu tengah berbelanja untuk menyiapkan pembekalan barang untuk terbang ke Finlandia bersama keluarga kecilnya.
Arya Daru dijadwalkan terbang ke Finlandia karena untuk memenuhi tugas dan pekerjaan sebagai diplomat muda mengurus WNI yang bermasalah di luar negeri.
"Di situ sampai sekarang, sebenarnya peran Vara dan Dion ini apa? Apakah mereka bertemu sekadar menemani almarhum berbelanja, atau bertemu bicarakan sesuatu?," tanya dia lagi.
Sontak, Nicholay mengharapkan pihak Kepolisian melanjutkan penyelidikan kedua orang tersebut, terutama mengenai identitasnya.
Sebab, kejanggalan telah muncul sejak Arya Daru disebut telah menghubungi sang istri berinisial MAP untuk pulang ke indekos.
"Tapi ternyata informasi lain mengatakan, almarhum bukan ke arah pulang namun ingin bertujuan ke arah bendara. Pertanyaannya dalam rangka apa ke bandara," tandasnya.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra sebelumnya mengatakan, sosok Vara dan Dion telah diperiksa sebagai saksi.
Namun demikian, polisi tidak bisa membeberkan secara detail soal identitas keduanya dengan alasan privasi.
(hap)
Load more