Gara-gara Presiden FIFA Gianni Infantino Bersahabat dengan Donald Trump, Nasib Iran di Piala Dunia 2026 Jadi Berantakan? Faktanya...
- Youtube VOA
tvOnenews.com - Nasib Iran di Piala Dunia 2026 jadi penuh tanda tanya lantaran Presiden FIFA Gianni Infantino bersahabat dengan pemimpin AS, Donald Trump.
Masalahnya, Iran saat ini dicekal masuk ke Amerika Serikat, salah satu dari tiga negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Meksiko dan Kanada.
Konflik Timur Tengah yang melibatkan Iran dengan Israel dan AS memang telah menemui kesepakatan gencatan senjata. Namun tetap saja, tensi ketegangan belum mereda.
Belakangan, isu-isu politik tersebut berkembang menjadi masalah baru bagi Iran, salah satunya mendiskualifikasi Mehdi Taremi dan kolega dari Piala Dunia 2026.
Spekulasi ini tidak terlepas dari kebijakan Presiden Donald Trump yang melarang warga Iran bepergian ke wilayah Amerika Serikat.
Situasi kian memburuk setelah Amerika Serikat memutuskan untuk membantu Israel dalam menyerbu fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Isu tersebut bahkan jadi menarik bagi negara pesaing di tingkat Asia. Seperti China yang justru berharap kemurahan hati FIFA agar menunjuk mereka sebagai suksesor Iran.
Selain itu, Timnas Indonesia juga bisa memanfaatkan situasi ini karena AFC kemungkinan besar akan menambah satu slot lagi dari babak keempat jika Iran diblacklist.
Bukan tanpa alasan jika beragam spekulasi menghantui Iran. Contoh saja ketika Rusia menginvasi Ukraina, FIFA tak segan mendiskualifikasi eks Uni Soviet tersebut.
Kekhawatiran kian memuncak setelah Presiden FIFA Gianni Infantino diketahui bersahabat dengan pemimpin Amerika Serikat Donald Trump.
Belum ada pernyataan resmi dari FIFA terkait situasi ini, namun Gianni Infantino rupanya pernah berada di pihak Iran di situasi yang hampir sama.
“Gianni Infantino telah menunjukkan bahwa ia mendukung tim nasional Iran dan tidak ingin isu-isu (politik) tersebut memengaruhi nasib mereka di Piala Dunia,” tulis media setempat, Football 360.
Hal tersebut terjadi jelang Piala Dunia 2022 Qatar. Ketika itu sedang terjadi protes besar-besaran di Iran terkait isu hak-hak perempuan yang sempat jadi polemik di sana.
“Sebelum Piala Dunia 2022, ketika kerusuhan sosial di Iran menjadi berita utama, Infantino mengatakan bahwa sepak bola dan tim nasional Iran harus dipisahkan dari isu-isu ini,” ujarnya.
Load more