ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Resmi! Buku Kesaksian 23 Wartawan Kompas Diedarkan, Bahas Sejarah Jurnalisme Indonesia

Buku dengan berjudul Kesaksian 23 Wartawan Kompas yang memiliki ketebalan 530 halaman resmi diperkenalkan ke khalayak publik. Simak informasi selengkapnya.
Kamis, 26 Juni 2025 - 20:54 WIB
Albert Kuhon mengeluarkan buku “Kesaksian 23 Wartawan Kompas".
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, tvOnenews.com - Buku dengan berjudul Kesaksian 23 Wartawan Kompas yang memiliki ketebalan 530 halaman resmi diperkenalkan ke khalayak publik.

Buku ini menceritakan kesaksian-kesaksian pribadi dan pengalaman lapangan dari 23 wartawan Kompas lintas generasi.

Untuk proses pengumpulan materi tulisan dimulai sejak 1988.

Editor buku, Albert Kuhon, mengaku mulai mengumpulkan arsip dan data saat dirinya tidak diberi ruang menulis karena mendirikan serikat pekerja di Kompas. 

“Lalu pada 2017 saya mulai berdiskusi dengan senior saya, Pituar Boo, dan menyadari banyak cerita menarik yang belum pernah dituliskan. Termasuk kisah Yuskaro, wartawan yang pernah hidup di atas kapal Pinisi selama satu tahun penuh,” ujar dia saat ditemui di kawasan Bintaro, Kamis (26/6/2025).

tvonenews

Buku ini juga mencerminkan bagaimana dunia jurnalistik berubah dari masa ke masa.

Albert menyoroti hilangnya semangat menggali informasi di era digital.

“Dulu kami harus ke lapangan, bawa mesin tik, dan berjuang cari fakta. Jadi wartawan adalah pilihan, bukan pekerjaan biasa,” terang dia.

Tak hanya kisah tersebut, ada pula kesaksian wartawan Kompas lainnya saat detik-detik momen pengunduran diri Presiden Soeharto.

Hal ini diceritakan langsung oleh Ace S. Madsupi, Redaktur Pelaksana Kompas tahun 1998.

Dia mengungkapkan, sempat mencari tahu menjelang pengunduran diri Presiden Soeharto.

Ace langsung mencari informasi ke narasumber yang dipercaya: Prof. Nurcholish Madjid.

Dirinya membeberkan sekitar pukul satu dini hari mendapatkan kabar dari orang dekat Cak Nur bahwa Presiden Soeharto akan mundur.

“Saya langsung telepon ke kantor dan headline kami putuskan: ‘Selamat Datang Pemerintahan Baru’. Itu taruhan besar. Kalau ternyata tidak benar, bukan hanya kami bisa dipenjara, tapi Kompas bisa dibredel,” jelasnya.

Semenetara, pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan wartawan senior Kompas, Satrio Aris Munandar, mengapresiasi terbitnya buku “Kesaksian 23 Wartawan Kompas”.

Dia merasa buku Kesaksian 23 Wartawan Kompas ini sebagai sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya di lingkungan Kompas.

“Saya bersyukur kepada semua pihak yang terlibat, terutama Bang Albert Kuhon yang menggagas. Setahu saya, belum pernah ada buku seperti ini dalam konteks Kompas. Wartawan Kompas cenderung low profile dan jarang menulis tentang dirinya sendiri,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT