Dedi Mulyadi Tiba-tiba Datang ke Kantor KPK, Ada Apa?
- Haris/tvOnenews
tvOnenews.com, Jakarta — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara mengejutkan muncul di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (21/5/20225) pagi.
Mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan ikat kepala khas Sunda, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini datang dengan tujuan yang jelas yakni memastikan transparansi anggaran dan efektivitas penggunaan dana publik di wilayahnya.
Dalam pernyataan resminya usai bertemu jajaran KPK, Dedi menegaskan bahwa pertemuan tersebut fokus pada upaya pencegahan korupsi, khususnya melalui efisiensi anggaran dan pergeseran fokus belanja daerah ke sektor prioritas masyarakat.
- Antara
“Kami bertemu jajaran KPK, terutama mendapat arahan dari Pak Ujang Bahtiar selaku Direktur Korsup Wilayah 2 KPK. Beliau memberikan arahan terkait efisiensi dan realokasi belanja pemerintah agar lebih tepat sasaran,” ujar Dedi.
KPK, kata Dedi, menekankan pentingnya mengarahkan anggaran daerah pada sektor-sektor krusial seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengentasan kemiskinan, irigasi, dan listrik.
Salah satu langkah konkret yang diumumkan KDM adalah realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat sebesar lebih dari Rp5 triliun.
Menurutnya, efisiensi ini menyasar belanja rutin dan kegiatan yang dianggap tidak memiliki dampak langsung bagi masyarakat.
Contoh konkritnya, Rp700 miliar untuk TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di sektor pendidikan akan dialihkan untuk pembangunan ruang kelas baru, menjawab kebutuhan nyata sekolah-sekolah di berbagai kabupaten/kota.
Anggaran perjalanan dinas dan sosialisasi program Pemda akan dipangkas dan dialihkan ke pembangunan jalan serta penerangan listrik untuk 240.000 warga yang belum menikmati listrik.
Total Rp250 miliar akan dialokasikan untuk membantu masyarakat mengakses listrik—naik signifikan dari alokasi sebelumnya yang hanya Rp9 miliar.
“Yang penting bukan hanya serapan anggaran, tapi output, outcome, dan benefit bagi masyarakat. Itu arahan KPK dan menjadi komitmen kami,” tegas Dedi.
- istimewa - antaranews
Dedi Mulyadi juga Jelaskan Konsep "Barak untuk Anak Nakal”
Load more