Peringati Hari Museum Internasional, Ibas Harap Kolaborasi Lintas Generasi Jaga Warisan Budaya
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yuhoyono (Ibas), menghadiri acara Audiensi dengan topik “Meniti Warisan, Merajut Masa Depan : Meseum Sebagai Penjaga Peradaban” di Museum Rudana, Ubud, Bali, pada Sabtu (17/5/2025).
Acara ini bersama para pemerhati sejarah dan museum yang ada di Bali. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional, Minggu (18/5/2025).
Audiensi ini dihadiri oleh beberapa pemerhati museum diantaranya Empu Keris, Maestro Tari, perwakilan dari Asosiasi Museum Indonesia, Komunitas Pecinta Museum, Komunitas Perempuan Pecinta Museum, Civitas Akademika Ilmu Sejarah dan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, dan masih banyak lagi.
Dia menyebutkan pentingnya melestarikan seni, budaya dan museum sebagai jembatan peradaban sekaligus perekat bangsa dalam keberagaman.
Oleh karenanya, kolaborasi lintas generasi diminta untuk terus menjaga warisan budaya dan memajukan pariwisata berbasis nilai-nilai luhur bangsa.
Ibas yang juga merupakan lulusan S3 IPB University ini menekankan bahwa museum dan galeri seni bukan sekadar tempat menyimpan artefak masa lalu, tetapi menjadi ruang edukasi sekaligus merupakan jembatan untuk peradaban dan untuk kehidupan yang lebih baik.
“Saya bisa mengatakan bahwa museum seni dan galeri adalah jembatan. Jembatan untuk peradaban juga jembatan untuk kehidupan kita yang lebih baik dan lebih benar," terang dia.
“Untuk itu saya hanya ingin menekankan bahwa, mari-lah kita terus mendorong, menjalankan, mengangkat dan mencintai seni, museum dan galeri termasuk kebudayaan kita agar lebih berkembang, lebih lestari, dan lebih mendunia. Tapi tidak lupa dengan pilar-pilar kebangsaan kita sesuai dengan Pancasila, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945,” lanjutnya.
Di tengah dinamika global yang penuh gejolak baik dari sisi geopolitik maupun ekonomi, Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono Wakil Rakyat dari Partai Demokrat ini menyerukan pentingnya menjaga stabilitas dalam negeri, termasuk menolak praktik premanisme yang mengancam harmoni masyarakat.
Ibas menyoroti kearifan lokal Bali seperti keberadaan pecalang sebagai contoh bagaimana budaya mampu menjadi benteng pertahanan sosial.
“Kita di Indonesia harus memastikan betul, keamanan, kenyamanan, keramahan, dan kenangan itu dapat kita cipta,” katanya. “Saya juga mendorong di hadapan saudara-saudara kita di Tanah Air agar stabilitas keamanan tetap terjaga dan mari sama-sama kita tolak terjadinya premanisme di mana-mana,” tegasnya.
Load more