Dua Jenderal Besar Beda Pendapat soal Hercules, Hendropriyono Bilang Sang Preman Punya Jasa untuk Negara, tapi Jenderal Satu ini Bilang Kurang Ajar: Dia itu...
- Ist
“Dalam kebersamaannya dengan kita di medan pertempuran, sampai kakinya buntung,” ujar Hendropriyono, mengingatkan pengorbanan fisik yang diderita Hercules saat masih berjuang bersama militer Indonesia.
Menurut Hendropriyono, pilihan hidup Hercules sebagai preman tidak bisa dipisahkan dari keterbatasan fisik dan kondisi sosial yang ia alami pasca-konflik.
“Kalau dia bisa milih, dia tidak akan menjadi preman. Tapi dia menjadi preman karena tidak ada orang yang mau terima dia kerja dengan kaki buntung, tangan buntung dan mata satu yang sehat. Mungkin tidak ada jalan lain kecuali jalan preman. Itu yang harus kita lihat,” kata Hendropriyono seperti dikutip dari pernyataan resminya.
Hendropriyono, yang dikenal sebagai ‘The Master of Intelligence’, menilai bahwa masyarakat harus bersikap adil dalam melihat latar belakang seseorang.
Ia mengingatkan bahwa Hercules tetap menunjukkan kesetiaannya kepada Indonesia di masa-masa sulit, meski kemudian memilih jalan keras demi bertahan hidup.
- tvOnenews
Perbedaan tajam antara dua jenderal ini menunjukkan adanya ketegangan internal di kalangan purnawirawan terkait cara pandang terhadap tokoh-tokoh kontroversial seperti Hercules.
Gatot mewakili suara tegas dari militer yang menuntut penghormatan dan etika dari warga sipil terhadap para purnawirawan.
Sementara itu, Hendropriyono menawarkan pendekatan yang lebih lunak, dengan mempertimbangkan sejarah dan keterbatasan hidup yang dialami Hercules.
Isu yang mencuat semakin kompleks karena Hercules bukan hanya dianggap menghina secara personal, melainkan juga merendahkan martabat institusi TNI secara keseluruhan.
Komentar pedasnya terhadap Sutiyoso dan Forum Purnawirawan dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap jasa-jasa militer.
Tak heran jika pernyataan Hercules menyulut reaksi keras, terutama dari mereka yang merasa perjuangan mereka diabaikan begitu saja.
Di sisi lain, pembelaan Hendropriyono tak bisa dianggap angin lalu. Sebagai tokoh penting dalam dunia intelijen dan militer.
Ucapannya punya bobot. Hendropriyono pernah menjadi guru besar di bidang intelijen yang pertama di Indonesia dan bahkan diklaim pertama di dunia dan memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai operasi militer.
Load more