Laznas Salam Setara Bersama Kitabisa Ajak Masyarakat Membangun Keluarga Sakinah dan Usaha yang Bernilai Ibadah
- IST
“Semangat tersebut kami rangkum dalam Jaga+, sebuah program bantuan sosial tunai dari Kitabisa dan LAZNAS Salam Setara untuk melindungi warga di tengah ketidakstabilan ekonomi,” jelasnya.
Jaga+ tidak selesai dengan hanya memberi bantuan, tapi juga memberikan pembinaan, pembangunan kapasitas, dan pemantauan. Adapun, sampai saat ini program Jaga+ telah berhasil membantu lebih dari 100 keluarga, dengan 62,5% di antaranya mengalami peningkatan pendapatan, dan 80% sudah siap lepas dari program (menjadi Muzakki).
“Kami percaya, Zakat itu bisa menjadi perekat persaudaraan yang setara. Sehingga, harapannya tidak ada satupun keluarga dan saudara Muslim di Indonesia yang tertinggal,” tutur Mujahid.
Dalam kesempatan ini, CEO Kitabisa Vikra Ijas turut memperkenalkan SalingJaga, sebuah inisiatif gotong-royong berbentuk asuransi jiwa syariah yang berbasis solidaritas yang membantu melindungi masyarakat sebelum musibah, dalam hal ini kematian, datang, dan juga bisa menjadi warisan kebaikan untuk sesama.
Pasalnya, kematian adalah hal yang pasti. Apabila dilihat dari sisi perencanaan keuangan, kematian itu tidak murah. Ada biaya-biaya kedukaan yang tidak terduga, seperti biaya administrasi, legal, kesehatan mental, dan sebagainya. Mayoritas keluarga menggunakan dana pribadi untuk membayar biaya kedukaan tersebut.
Lebih lanjut Vikra menuturkan, kematian kadang dianggap sebagai topik agama saja, padahal hal tersebut juga menyangkut pada sisi kesehatan buat keluarga yang ditinggalkan. Proses berduka tidak berakhir setelah 4-7 hari, bisa lebih dari enam bulan atau bahkan tidak sepenuhnya pergi dari diri kita.
“Sehingga, penting memiliki support system dalam merespon situasi duka. Lewat SalingJaga kami ingin menguatkan support system keluarga di kala suka dan duka,” kata Vikra.
SalingJaga, lanjut Vikra, ingin hadir dalam setiap fase kehidupan, mulai dari memberikan perlindungan bagi keluarga yang baru memulai kehidupan pernikahan, hingga memberikan santunan dan membantu prosesi pemakaman saat kehilangan orang tercinta. “Ikut asuransi jiwa itu sebagai bentuk self-love, dengan niat untuk giving forward, memperluas support system, dan sebagai ikhtiar persiapan kematian,” imbuhnya.
“Rasanya kita mungkin tidak pernah bisa siap untuk membicarakan soal persiapan kematian. Namun, bicara soal persiapkan kematian bisa sebagai langkah awal kita untuk mewariskan kebaikan,” pungkas Vikra.
Load more