Nurhayati Subakat, Tidak Flexing Tapi Hobi Sedekah, Bahkan Nilainya Tak Tanggung-tanggung hingga Tembus Miliaran
- Tangkapan Layar/YouTube Kumparan
“Ada tetangga pernah kerja di salon, dia coba ternyata mereka suka karena salon itu tahu mana produk bagus,” ujar Nurhayati.
“Tak sampai 1 tahun salon sekitar itu, waktu itu di Tangerang. Dari awal kita membuat produk bagus harga bersaing,” sambung Nurhayati.
Shampo rumahan pertama yang diproduksi Nurhayati bermerek Putri itu awalnya hanya dibuat di rumah dengan didukung oleh dua pegawai yang merupakan asisten rumah tangganya.
Setelah berkembang, Nurhayati kemudian meminjam modal dari bank milik negara dan dalam waktu kurang dari setahun, pabrik miliknya berhasil dibangun.
Sebagai bentuk kepeduliannya. Nurhayati memberikan THR kepada karyawannya, itulah ciri khas dari pendiri Wardah ini.
Kepedulian bagi Nurhayati bukan hal sepele namun booster untuk memajukan usahanya agar semakin maju.
“Pertama Ketuhanan itu maksudnya lebih ikhlas, sabar dan peduli terhadap orang lain, Peduli itu sebabkan kita lebih semangat,” ujar Nurhayati.
Setelah pabrik berdiri, Nurhayati lantas mencoba memasarkan produknya melalui iklan di koran lokal, namun saat itu hasilnya belum memuaskan.
Hingga akhirnya, datang dua distributor yang bersedia mendistribusikan produknya. Inilah titik awal Wardah dikenal luas.
“Wardah ini idenya ada pesantren datang ke saya kenapa kita tidak buat produk Muslim, kalau produk Muslim kan kiblat Arab,” ujar Nurhayati.
“Ada tiga nama kita daftar ke kantor merk yang diterima Wardah, nah Wardah artinya bunga mawar,” lanjutnya.
Maka pada 2009 lahirnya produk Wardah dan sukses karena bersamaan dengan momentum hijabers.
“Tidak ada kejadian tanpa seizin Allah. Wardah launching 2009, hijaber booming. Ada aja campu tangan yang di Atas,” tandas Nurhayati.
Namun yang pertama yang harus dilakukan seorang pengusaha yang terutama Muslim menurut Nurhayati.
“Kunci usaha mau dan bisa,” pesannya.
Kemudian ingat bahwa yakinlah bahwa Allah SWT akan membantu hambaNya. Maka pasti akan lancar semua.
“Kita harus yakin dulu, ibu saya tanamkan ibu saya bilang yakin di balik kemudahan ada kemudahan,” kata Nurhayati.
Dengan kondisi yang kini sudah globalisasi dan banyaknya merk luar, Nurhayati tidak takut usahanya akan terdampak.
Load more