LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Prof Dr Yanto Santosa
Sumber :
  • Antara

31,8 Juta Ha Hutan Rusak Bisa Dimanfaatkan untuk Pangan dan Energi

Gagasan Presiden Prabowo Subianto yang akan menambah lahan untuk perkebunan kelapa sawit mendapat respon positif dari kalangan akademisi.

Minggu, 12 Januari 2025 - 19:46 WIB

tvOnenews.com - Gagasan Presiden Prabowo Subianto yang akan menambah lahan untuk perkebunan kelapa sawit mendapat respon positif dari kalangan akademisi. Salah satunya Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof Dr Yanto Santosa. 

Namun demikian, kata Prof Yanto, penambahan lahan untuk perkebunan kelapa sawit tersebut hendaknya dilakukan di kawasan hutan yang sudah rusak atau terdegradasi. 

“Kalau di hutan alam yang masih bagus ya jangan lah,” ujar Prof Dr Yanto Santosa.

Menurutnya, pada 2020 lalu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan ada sekitar 31,8 juta hektare (ha) kawasan hutan yang tidak berhutan atau terdegradasi. Kawasan hutan yang sudah rusak ini, kata Prof Yanto, sebaiknya dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dalam rangka menggapai ketahanan pangan maupun ketahanan energi.

Para akademisi yang memiliki latar belakang keilmuan tentang kehutanan, kata Yanto, melakukan kegiatan pertanian di kawasan hutan yang sudah rusak tersebut bukanlah sebagai tindakan deforestasi

Baca Juga

“Bukan sama sekali,” kata Prof Yanto.

Namun demikian, Prof Yanto mengingatkan agar kawasan hutan terdegradasi tersebut jangan semuanya ditanami sawit, tapi sebagiannya harus ditanami tanaman hutan unggulan. 

“Cukup 70%nya saja, sisanya ditanami tanaman hutan unggulan. Contohnya bangkirai, ulin, kayu hitam atau bisa juga meranti,” katanya. 

Oleh karena itu, lanjut Prof Yanto, hal ini tidak dinamakan deforestasi. 

“Jadi pemikiran para LSM dan guru besar yang mengomentari akan terjadi gangguan ekologi, kurang pas itu. Karena hutan yang akan ditanami sawit yang dimaksud oleh Presiden adalah sebetulnya memang hutan yang sudah rusak,” papar Prof Yanto.

Makanya, kata dia, rencana Presiden ini tidak ada hubungannya dengan deforestasi. 

“Toh lahan yang ditanami tersebut (statusnya) masih kawasan hutan, hanya tanaman dominannya adalah sawit. Lagi pula sawit di tempat asalnya sana (Afrika) sebetulnya kan tanaman hutan?” jelas Prof Yanto.

Sebagai akademisi di bidang kehutanan, Prof Yanto mendukung rencana pemerintah mengoptimalkan lahan tersebut untuk kegiatan pertanian, khususnya perkebunan kelapa sawit.  

“Daripada pemerintah tidak sanggup menghutankan kembali, lebih baik ditanami sawit dan tanaman hutan yang proporsinya 70% sawit dan 30% tanaman hutan,” katanya. 

Pada kesempatan tersebut Prof Yanto menyayangkan sikap LSM dan beberapa guru besar yang merespon negatif rencana Presiden Prabowo tersebut. Salah satunya surat terbuka yang ditulis Prof Arya Hadi Dharmawan yang ditujukan kepada Presiden Prabowo.

“Saya sudah baca surat terbuka dari kolega saya dari IPB tersebut. Beliau memang guru besar di Fakultas FEM (Fakultas Ekonomi dan Manajemen), dulunya Sosek (Sosial Ekonomi Pertanian). Beliau bukan dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB,” kata Prof Yanto. 

Dalam surat terbuka tersebut, kata Prof Yanto, tidak mengatasnamakan sebagai guru besar, tapi mengatasnamakan warga biasa. “Memang dari segi pengetahuan keilmuan tidak sama dengan kami yang berasal dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan,” katanya. 

Namun terkait surat tersebut, kata Prof Yanto, merupakan hak Prof Arya Hadi Dharmawan sebagai warga negara. “Memang kalau orang awam di bidang kehutanan suka salah-salah atau suka rancu antara istilah hutan dengan istilah kawasan hutan. Bagi temen-temen yang tidak memahami ilmu kehutanan kalau mendengar kata-kata hutan maka otomatis pikirannya adalah kata orang Sunda mah leuweung gleudeugan atau bahasa indonesianya hutan alam,” katanya. 

Sehingga begitu Presiden Prabowo atau Menteri (Kehutanan) akan membuka hutan terbayangnya hutan rimba raya yang akan dibongkar kemudian dijadikan kebun sawit. “Nah ini yang mis understanding di sini,” katanya. 

Pandangan berbeda disampaikan pengamat lingkungan dan kehutanan Petrus Gunarso. Menurutnya, jika pemerintah ingin menambah produksi minyak sawit, maka yang perlu dilakukan adalah melakukan replanting kebun sawit secara besar-besaran. 

Sebab, produktivitas rata-rata perkebunan kelapa sawit di Indonesia itu masih sangat rendah. Data Statistik Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2020 menunjukkan produktivitas rata-rata perkebunan sawit nasional 3,89 ton CPO/ha/tahun. Produktivitas kebun sawit rakyat sebesar 3,429 ton CPO/ha/tahun, kebun sawit milik negara (PTPN) 4,2 ton, dan swasta mencapai 4,4 ton. 

“Kita kalah jauh dibandingkan Malaysia,” katanya.

Indonesia sebenarnya sudah berusaha melakukan replanting melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR). Namun realisasinya, Program PSR ini tidak pernah mencapai target seluas 180.000 ha/tahun. 

Lambannya PSR ini, kata Petrus, mayoritas dipicu oleh persoalan legalitas lahan. Persoalan legalitas ini muncul lantaran Kementerian Kehutanan (Kemenhut) masih mengklaim sekitar 65% wilayah Indonesia adalah kawasan hutan. Jika 65% wilayah Indonesia ini masih dinyatakan sebagai kawasan hutan, maka akan terus muncul polemik ataupun kegaduhan bilamana ada wacana penambahan lahan untuk kegiatan pertanian/perkebunan atau kegiatan non kehutanan. 

Karena itu, Petrus mengusulkan supaya pemerintah bersama DPR, akademisi serta masyarakat sipil duduk bersama berembug untuk melakukan inventarisasi hutan nasional. 

“Duduk bareng merencanakan tata ruang untuk kesepakatan baru,” kata Petrus.

Pasalnya, Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) yang dijadikan patokan saat ini sebagai tata ruang itu ditetapkan awal tahun 1970an. Di mana saat itu penduduk Indonesia masih sekitar 120 juta orang, sementara saat ini sudah sekitar 282 juta orang. 

“Dengan kesepakatan tata ruang baru ini bisa dilakukan untuk memperluas kawasan untuk pangan, tanaman industri entah itu sawit atau tanaman apapun, sehingga kita tidak bisa dikatakan lakukan deforestasi,” papar Petrus Gunarso.(chm)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Top 3 Sport: Ko Hee-jin dapat Kritikan, Megawati Hangestri Ingin Peran Lain, Curhatan Mega Soal Kehidupan di Korea

Top 3 Sport: Ko Hee-jin dapat Kritikan, Megawati Hangestri Ingin Peran Lain, Curhatan Mega Soal Kehidupan di Korea

Rangkuman artikel terpopuler dari tvOnenews.com sepanjang hari Selasa (21/1/2025). Berita seputar kiprah Megawati Hangestri di Red Sparks paling banyak dibaca.
Ruang Ganti Manchester United Kacau Balau usai Dipermalukan Brighton, Ruben Amorim Diduga Terlibat Adu Fisik 

Ruang Ganti Manchester United Kacau Balau usai Dipermalukan Brighton, Ruben Amorim Diduga Terlibat Adu Fisik 

Ruang ganti Manchester United dilaporkan kacau balau usai dipermalukan Brighton and Hove Albion.
Setan Dikurung pada Bulan Ramadhan, Kenapa Masih Ada yang berbuat Dosa? Ternyata Ustaz Abdul Somad Bilang…

Setan Dikurung pada Bulan Ramadhan, Kenapa Masih Ada yang berbuat Dosa? Ternyata Ustaz Abdul Somad Bilang…

Sebagian umat Islam meyakini bahwa saat bulan Ramadhan para setan dikurung, tapi masih saja ada orang yang berbuat dosa. Ustaz Abdul Somad berikan penjelasannya
Usai Cetak Sejarah, Timnas Putri Indonesia Bakal Ikut Turnamen di Negara Ranking 8 FIFA Jelang ASEAN Women's Championship 2025

Usai Cetak Sejarah, Timnas Putri Indonesia Bakal Ikut Turnamen di Negara Ranking 8 FIFA Jelang ASEAN Women's Championship 2025

Usai cetak sejarah dengan menjuarai Piala AFF Women's Cup akhir tahun lalu, kini timnas putri Indonesia diberi kesempatan untuk menimba ilmu di Jepang.
Respons Berkelas Cristiano Ronaldo Seusai Diolok-olok Fans di Liga Arab dengan Nyanyian Messi, Media Vietnam Sampai Terkejut

Respons Berkelas Cristiano Ronaldo Seusai Diolok-olok Fans di Liga Arab dengan Nyanyian Messi, Media Vietnam Sampai Terkejut

Cristiano Ronaldo mendapat sorotan media Vietnam seusai respons berkelasnya ketika mendapat cemooh fans di Liga Arab, saat membela Al Nassr.
Bursa Transfer: Resmi! Kapten Rival Timnas Indonesia Dilepas AS Roma usai Jadi Cadangan Abadi di Liga Italia

Bursa Transfer: Resmi! Kapten Rival Timnas Indonesia Dilepas AS Roma usai Jadi Cadangan Abadi di Liga Italia

AS Roma resmi melepas kiper mereka, Mathew Ryan yang merupakan kapten Australia dan rival Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bursa transfer.
Trending
Ruang Ganti Manchester United Kacau Balau usai Dipermalukan Brighton, Ruben Amorim Diduga Terlibat Adu Fisik 

Ruang Ganti Manchester United Kacau Balau usai Dipermalukan Brighton, Ruben Amorim Diduga Terlibat Adu Fisik 

Ruang ganti Manchester United dilaporkan kacau balau usai dipermalukan Brighton and Hove Albion.
Omongan Jujur Jairo Riedewald Jelang Perkuat Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain, Singgung Kans Garuda Lolos Piala Dunia 2026

Omongan Jujur Jairo Riedewald Jelang Perkuat Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain, Singgung Kans Garuda Lolos Piala Dunia 2026

Gelandang bertahan Royal Antwerp, Jairo Riedewald berbicara soal peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Pratama Arhan Main Lagi, Fans Thailand Mengamuk dan Minta Pelatih Mundur usai Diimbangi Tim Papan Bawah

Pratama Arhan Main Lagi, Fans Thailand Mengamuk dan Minta Pelatih Mundur usai Diimbangi Tim Papan Bawah

Reaksi fans Thailand saat Bangkok United yang diperkuat pilar Timnas Indonesia, Pratama Arhan gagal raih kemenangan saat hadapi tim papan bawah.
Prediksi Media Arab Terbukti Benar? Katanya Timnas Indonesia Bisa Saja Lolos ke Piala Dunia, Ternyata karena...

Prediksi Media Arab Terbukti Benar? Katanya Timnas Indonesia Bisa Saja Lolos ke Piala Dunia, Ternyata karena...

Media Arab Saudi pernah memprediksi nasib Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, katanya skuad Garuda punya potensi lolos karena hal ini. Simak selengkapnya.
Sedikit Lagi Penuhi Syarat Naturalisasi, Patrick Kluivert Bisa Datangkan Predator Brasil yang Siap Bela Timnas Indonesia Ini: Garuda Dijamin Gacor

Sedikit Lagi Penuhi Syarat Naturalisasi, Patrick Kluivert Bisa Datangkan Predator Brasil yang Siap Bela Timnas Indonesia Ini: Garuda Dijamin Gacor

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert bisa mendatangkan predator asal Brasil yang siap membela skuad Garuda ini.
Top 3 Sport: Komentar Pevoli Bulgaria, Pendapat Noh Ran tentang Rekan Setimnya, Megawati Hangestri Disebut Opposite Terbaik

Top 3 Sport: Komentar Pevoli Bulgaria, Pendapat Noh Ran tentang Rekan Setimnya, Megawati Hangestri Disebut Opposite Terbaik

Rangkuman artikel sport terpopuler di tvOnenews.com pada Senin (20/1/2024). Berita seputar kiprah Megawati Hangestri bersama Red Sparks menjadi terbanyak dibaca
Legenda Malaysia Buka Suara, Jelaskan Isu Mafia di Piala AFF dan Bongkar Biang Keladi Kegagalan Timnas Indonesia Juara

Legenda Malaysia Buka Suara, Jelaskan Isu Mafia di Piala AFF dan Bongkar Biang Keladi Kegagalan Timnas Indonesia Juara

Salah satu legenda sepak bola Malaysia, Safee Sali buka suara terkait isu mafia yang membuat Timnas Indonesia gagal juara pada Piala AFF 2010 lalu.
Selengkapnya
Viral