Jadilah Pengguna Medsos yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif dengan Bersikap Moderat
- Viva
Dari sudut pandang keamanan digital, kreator konten Vio Zulistia mengatakan, pengguna media sosial yang bijak, kreatif, dan inovatif akan selalu meng-update ancaman keamanan digital, membantu orang dekat tentang keamanan digital, dan membagikan konten yang bermanfaat.
”Dari sudut pandang keamanan, bijak menggunakan media sosial berarti tidak mengunggah kartu identitas, tidak mengunggah ruang privasi, dan menjaga privasi orang lain,” jelas Vio Zulistia.
Sementara, Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo mengajak peserta mengenali salah satu platform media sosial yang kini banyak digandrungi remaja, yaitu: TikTok.
Adhi mengatakan, TikTok merupakan platform media sosial untuk membuat, berbagi, dan menemukan video pendek. Aplikasi ini digunakan oleh kaum muda sebagai saluran untuk mengekspresikan diri mereka melalui nyanyian, tarian, atau komedi. Selain untuk kepentingan entertain, TikTok hari ini banyak digunakan untuk bisnis.
”Fitur-fitur TikTok, yakni: alat pengeditan video, TikTok dance challenge, filter dan efek, TikTok memiliki beragam musik reels, hashtag challenge. TikTok memiliki fitur yang membantu pengguna mengukur pertumbuhan akun, fitur yang memungkinkan pengguna melakukan pemasaran dan mempromosikan produk atau layanan, dan fitur privasi,” jelas Adhi Prasnowo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Minahasa Selatan ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023.
(chm)
Load more