Setelah seremoni tersebut, masuk pada esensi FKP3 tingkat pusat yang diisi dengan diskusi panel. Panel I menghadirkan 3 pembicara, masing-masing Dr. Ir. Dody Ruswandi dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPB); Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka; serta Laksda TNI Eko Ribut Suyitno, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas. Setelah selesai, diskusi panel yang dipandu presenter Gita Fita Prilila itu dilanjutkan dengan panel II dengan menghadirkan pembicara, masing-masing Marsdya TNI Fachrizet, Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Basarnas; Marsma TNI Fajar Adrianto, Aspot Dirga Koopsudnas; Dr Ir Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM; dan Dr Albertus Sulaiman, S.Si., M.Si., Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Organisasi Riset Maritim dan Kebumian BRIN.
Seperti diketahui, Undang-undang nomer 28 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan mengamanahkan Basarnas sebagai leading sector bidang SAR di tanah air. Selain melaksanakan operasi SAR, Basarnas memiliki tugas melaksanakan pembinaan kepada Potensi Pencarian dan Pertolongan (SAR) baik di pusat maupun di daerah. Salah satunya dengan menyelenggarakan rapat forum koordinasi bersama Potensi SAR di tingkat pusat. Forum tersebut sebagai media untuk komunikasi dan koordinasi antara Basarnas dengan seluruh stakeholder yang terangkum dalam Potensi SAR. Potensi SAR adalah sumber daya manusia, sarana prasarana, informasi dan teknologi, serta hewan, selain yang dimiliki basarnas yang dapat dikerahkan untuk mendukung penyelenggaraan SAR. Potensi SAR terdiri dari kementerian, lembaga, TNI, Polri, badan usaha, organisasi kemasyarakatan, akademisi, hingga media massa.(chm)
Load more