Sepanjang tahun 2024, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan sebanyak 62.091 unit pompa air di seluruh Indonesia.
Percepatan pompanisasi ditargetkan untuk wilayah-wilayah sentra pertanian, seperti Pulau Jawa, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Lampung.
"Hasilnya produksi melejit dibandingkan 10 tahun terakhir. Saya kira peningkatan produksi yang terjadi saat ini menjadi berkah yang luar biasa dan sangat baik bagi Indonesia ke depannya," jelasnya.
Riyanto menambahkan apabila 63 ribu pompa air ini mampu mengairi 1,1 juta hektar lahan tadah hujan dan kekeringan, maka produksi beras nasional ke depan akan memiliki surplus. Bahkan bukan mustahil tahun depan Indonesia kembali mencapai swasembada.
"Sekali lagi saya sampaikan pompanisasi ini menjadi harapan bagi lahan-lahan tadah hujan kita yang hanya bisa bertanam sekali setahun, menjadi mampu 2-3 kali setahun karena air cukup. Irigasi adalah kunci produksi, begitu pula pupuk bersubsidi yang cukup. Saya senang pemerintah mempunyai kebijakan anggaran yang tepat seperti saat ini," tutupnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) disaat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Lewat program tersebut, Amran yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.
Load more