Sementara itu, Rizki Juniansyah, atlet angkat besi kelas 73 kilogram, mencatat sejarah dengan meraih medali emas setelah berhasil mengangkat total beban 354 kilogram, terdiri dari155 kilogram di snatch dan 199 kilogram di clean & jerk. Prestasi ini membuat Rizki memecahkan rekor Olimpiade untuk angkatan clean & jerk. Pencapaian tersebut tidak hanyamenjadikannya sebagai inspirasi bagi atlet muda di seluruh Indonesia, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan baru dalam cabang olahraga angkat besi, sekaligus mengakhiri penantian 72 tahun Tim Angkat Besi Indonesia untuk meraih medali emas Olimpiade.
Sebagai debutan berusia 21 tahun, ia juga mencatatkan sejarah sebagai atlet angkat besi termuda yang berhasil meraih medali emas di kelas 73 kg sepanjang sejarah Olimpiade. Saat ini, Rizki menjadi bintang baru di dunia angkat besi sekaligus menjaga tradisi medali di angkat besi Olimpiade sejak tahun 2000.
Rizki Juniansyah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya untuk dukungan yang diberikan kepada dirinya dan para atlet yang bertanding di Olimpiade Paris 2024.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa buat sejarah medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini untuk angkat besi Indonesia. Terima kasih semua yang membantu dan memberikan support serta saya juga ucapkan terima kasih kepada Aice,” ujar Rizki.
Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Novyan Bakrie memberikan ucapan selamat kepada Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah, sang peraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
“Memang menunggu dari 26 Juli (2024) sampai dengan 8 Agustus (2024) itu rasanya lebih lama, apalagi para pemain dari persiapan kan tidak sedikit. Tapi seperti yang sudah disampaikan tadi, kita tidak pernah berhenti kalau tujuannya untuk mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan Indonesia Raya. Dan selamat tentunya buat Veddriq dan Rizki," ungkapnya.
Load more