Sejumah sekolah menengah yang menggelar nobar diskusi online di wilayah Kota Bitung dan sekitarnya, antara lain: SMP Kristen Bitung, SMP Katholik Don Bon Bosco, SMP Muhammadiyah, SMPN 1, SMPN 2, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 11, SMPN 12, dan SMPN 19 Bitung, dan SMP Majutex Nusantara.
Dari sudut pandang berbeda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung Fonny Tumundo mengingatkan pelajar agar berperilaku positif (etika) saat berada di dunia online. Apalagi, dengan menerapkan etika digital di media sosial, pelajar akan mendapatkan banyak manfaat positifnya.
”Dampak positif media sosial yaitu kemudahan memperoleh kabar terbaru, menghubungkan dan menjaga silaturahmi keluarga dan teman, sarana meningkatkan kreativitas, sarana wirausaha, beradaptasi dan bersosialisasi, membantu proses pembelajaran, dan hiburan di waktu luang,” rinci Fonny Tumundo.
Sementara menurut akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci Jafar Ahmad, literasi digital menjadi sangat penting untuk menavigasi dunia digital dengan aman dan cerdas terhindar dari penipuan (scamming).
”Dampak dari scamming dapat merugikan baik secara finansial maupun psikologis. Korban dapat kehilangan uang, aset berharga, dan bahkan identitas digitalnya,” jelas Jafar Ahmad.
Untuk diketahui, diskusi luring seperti digelar di Kota Bitung ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Load more