Selain itu, Kemenag menciptakan akronim untuk kursus penyembelihan halal tersebut, yakni juleha atau juru sembelih halal.
"Inti dari juleha adalah para penyembelih di pemotongan hewan yang ada di mana-mana, baik dari Tambak sampai Lumbir, kita adakan kursus cara menyembelih hewan dengan benar dan halal. Kalau itu sudah, kita tempel stiker, poinnya adalah halal," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, ada dua program berupa dampak dari juleha tersebut dan segala produk yang dikeluarkan terdapat stiker halalnya
"Kalau sudah terjadi, negara gugur kewajibannya. Kalau negara sudah gugur kewajibannya, Tuhan pun akan merestui kegiatan-kegiatan kita," ucapnya.
Disinggung mengenai jumlah juleha di Banyumas, Ibnu memastikan bahwa juleha sebenarnya bukanlah orang, melainkan sistem yang digunakan untuk menyembelih hewan ternak dengan baik dan halal.
Menurut dia, pelatihan atau kursus juleha biasanya diberikan dalam beberapa tahap dan tidak hanya diselenggarakan oleh Kemenag, juga sejumlah institusi lain, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), perguruan tinggi, dan sebagainya
"Bahkan, dari partai pun kita gerakkan bersama agar terpenuhi. Kemudian, berapa kebutuhannya, itu tergantung pada tempat-tempat penyembelihan yang ada, karena ada rumah pemotongan hewan, tempat pemotongan ayam," katanya.
Load more