tvOnenews.com - Pada Sabtu (19/05/2024), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Jakarta usai mengikuti dan menghadiri World Bank Land Conference 2024 di Washington DC. Diketahui kegiatan ini baru digelar kembali setelah terakhir diadakan tahun 2019 karena Pandemi Covid-19.
Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Menteri AHY yang ditemui awak media menceritakan bagaimana acara itu berlangsung. Menurutnya, acara tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menceritakan kesuksesan Indonesia dalam bidang pertanahan termasuk Reforma Agraria.
“Sebuah kehormatan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyampaikan kisah sukses yang menjadi best practice administrasi pertanahan, dalam Reforma Agraria dan ini yang saya sampaikan dalam forum tersebut. Alhamdulillah mendapatkan respons yang positif dari berbagai pihak, baik dari Bank Dunia maupun negara-negara lain peserta konferensi tersebut,” ucap Menteri AHY.
Terlebih lagi, tujuan utama kehadirannya pada ajang tersebut ialah untuk menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah bagi para pemilik tanah, termasuk demi kepentingan ekonomi. Dengan kepastian hukum hak atas tanah, para investor bisa menjadi lebih yakin untuk berinvestasi di Indonesia karena lebih aman, sehingga mereka dapat memperhitungkan prospek dan produktivitasnya.
“Jangan sampai kemudian Indonesia yang besar ini, yang luas tanahnya, dan sangat potensial untuk dijadikan tempat industri dan komersial, kemudian mereka akhirnya berpindah ke negara lain, ke negara tetangga kita. Kita juga harus punya iklim dan ekosistem investasi yang semakin baik, kompetitif, dan menjanjikan. Ini yang bisa menarik capital masuk ke Indonesia dan pada akhirnya bisa menopang pertumbuhan ekonomi kita,” lanjut Menteri AHY.
Menteri AHY menegaskan, kepulangannya ke Indonesia dijadwalkan lebih cepat karena pada Minggu (19/05/2024) ia akan kembali pergi ke Bali untuk menghadiri World Water Forum (WWF). Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia ini merupakan forum pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia.
“Ini juga sebuah event yang sangat penting karena kita ingin berbicara keamanan sumber daya air, ini bukan hanya isu lokal tapi isu dunia. Kita tahu banyak kawasan dunia yang juga mengalami water scarcity, kelangkaan air. Populasi manusia bertambah terus, kebutuhan industri dan produksi juga terus bertambah, sedangkan air makin lama makin terbatas supply-nya,” jelas Menteri AHY.
Menurut AHY, forum ini juga menyangkut kebijakan Kementerian ATR/BPN, sebab jika bicara ketahanan air dan ketahanan pangan, hal itu tidak lepas dari tanah. Ia berharap, forum ini dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang baik serta bisa dijadikan sebagai referensi bagi pemerintah negara yang hadir pada acara tersebut, terlebih bagi Indonesia sendiri.
“Kementerian ATR/BPN juga tentu punya korelasi karena berbicara air dan tanah itu selalu dekat. Baik wilayah daratan maupun wilayah pesisir pantai. Jadi ini yang terus kita ingin hadirkan, solusi bersama tentunya, tidak bisa satu-dua lembaga yang menyelesaikan isu ini, dan harus ada sinergi dan kolaborasi yang baik,” tutup Menteri AHY.(chm)
Load more