Bagi perokok aktif, risiko kanker tentu menjadi lebih besar. Menurut Mariska, perokok aktif berisiko terkena kanker hingga 13 kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok sama sekali.
Hal itu dapat terjadi, lanjut Mariska lantaran asap rokok yang mengandung sekitar 4.000 senyawa kimia dan 400 zat berbahaya terhirup kepada jaringan epitel di paru-paru.
"Ada 43 zat karsinogenik atau zat yang bisa menyebabkan kanker, yang apabila terhirup dapat menyebabkan perubahan DNA atau kerusakan DNA pada sel, yang pada ujungnya akan menyebabkan keganasan pada sel yang rusak tersebut," ungkapnya.
Mariska menjelaskan, semakin lama seorang merokok maka sel-sel tubuh menjadi tidak bagus.
"Kalau merokok kan nggak cuma sekali ya, bertahun-tahun, sehari bisa satu bungkus, dua bungkus. Itu lama-lama sel tadi tidak bisa kembali bagus lagi. Dia menjadi sel yang rusak dan menjadi sel yang anomali, menjadi sel yang ganas," kata dia menjelaskan.
Sel ganas tersebut, kata Mariska, dapat membelah diri menjadi sel ganas yang lebih banyak lagi, sehingga kanker dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Load more