Jakarta, tvOnewnews.com - Pengacara kondang Hotman Paris memberikan reaksi keras terkait kasus dugaan penganiayaan santri Banyuwangi.
Dugaan kasus penganiayaan tersebut bermula dari beredarnya video keluarga korban berinisial BBM (14 tahun) histeris melihat jenazah anaknya.
Sebelumnya, korban diantarkan oleh perwakilan pesantren ke rumah keluarga dalam keadaan tidak bernyawa.
Perwakilan pihak pesantren mengatakan bahwa korban meninggal karena terjatuh di kamar mandi.
Namun, pihak keluarga tidak diperbolehkan membuka kain kafan yang membalut korban karena sudah suci dimandikan sebelum diantar.
(Kasus Dugaan Penganiayaan Santri Banyuwangi, Hotman Paris Turunkan Tim Pengacara. Sumber: ig@hotmanparisofficial)
Semakin membuat keluarga curiga, dari kain kafan tersebut terliha bercak darah yang cukup besar.
Akhirnya, saat jenazah dibuka terlihat banyak luka lebam di sekujur tubuh korban serta hidung yang seperti patah. Adapula luka seperti sundutan rokok di bagian kaki korban.
Tak butuh waktu lama, video tersebu kemudian viral di media sosial dan menarik perhatian banyak pihak, salah satunya Hotman Paris.
"Halo Kapolda Jatim dan Kapolres Kediri! Tangkap pelakunya!" tulis Hotman Paris di akun Instagram miliknya, Senin (26/2/2024).
Sebelumnya, Hotman mendapatkan kiriman video berupa permintaan tolong dari ibu korban.
Ia pun mengatakan pihaknya akan langsung ikut turun tangan mengawal dugaan kasus penganiayaan ini.
"Ya Ibu! Tim Hotman 911 (@zaskiadhea_) akan segear meluncur ke Kediri!" tulis Hotman menanggapi video dari ibu korban.
Polisi Tangkap Tersangka, Ternyata Senior Korban
Pada Senin (26/2/2024) malam, pihak Polres Kediri Kota mengungkapkan telah mengamankan 4 orang tersangka
Keempat tersangka merupakan siswa kelas 11 sampai 12, yakni NN (18) kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) kelas 12 asal Kabupaten Nganjuk, AK (17) warga Surabaya, dan AF (16) asal Bali.
"Tindak lanjut meninggalnya santri, kami melakukan penyelidikan dan kami sudah menetapkan empat tersangka, yang merupakan senior korban." Jelas AKBP Bramastyo Priyaji, Kapolres Kediri Kota, Senin, (26/02/2024).
Lanjut Bramastyo, keempat tersangka tidak lain lain adalah teman korban di pondok pesantren. Korban diduga dianiaya oleh santri lainnya di dalam wilayah ponpes.
Saat ini, kata Bramastyo, pihak kepolisian masih mendalami motif penganiayaan dan akan memeriksa saksi.
Terkait soal penyebab kematian, pihaknyajuga masih akan melakukan pendalaman dari para saksi di Kediri, di pesantren, dan juga dokter yang menerima korban di Banyuwangi. (iwh)
Load more