Jakarta, tvOnenews.com - Juru bicara Menteri Pertahanan (Jubir Menhan) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan pembelian pesawat Mirage 2000-5 bekas Qatar ialah hoaks.
Pernyataan ini juga diamini kubu Prabowo Subianto oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) soal pemberitaan pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar.
Menurut Dahnil, Menhan Prabowo Subianto memang awalnya berencana membeli 12 pesawat tersebut.
"Iya, dulu rencananya itu 12, tapi, kan, kita batalkan. Tidak ada transaksi sama sekali, tidak ada kontrak yang efektif," tutur Dahnil di Jakarta, Sabtu (10/2/2024) malam.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman menuturkan pihaknya masih mencermati permasalah tersebut.
Namun, dia menekankan ada dugaan fitnah yang terjadi dalam permasalahan pembelian Mirage tersebut.
"Jadi, intinya kami sedang mencadangkan hak kami, artinya bisa dicermati kami belum melakukannya sekarang," kata Habiburokhman.
"Soal seperti apa nanti kami pikirkan, tapi kami mengingatkan bahwa menyebarkan fitnah itukan melanggar hukum," tambahnya.
Dengan demikian, Habib mengaku pihaknya siap menempuh jalur hukum terkait polemik hoaks pembelian Mirage 2000-5 tersebut.
"Jadi, tindakan yang kami lakukan pasti sesuai hukum dan perundangan yang berlaku," imbuhnya.
Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto dikabarkan terseret kasus dugaan korupsi pengadaan pembelian pesawat bekas Indonesia-Qatar.
Hal itu terungkap dari laman META NEX dengan judul ‘Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation’ yang terbit, Jumat (9/2/2024).
Dalam laman tersebut menyebut, jika lembaga antikorupsi Uni Eropa The Group of States against Corruption (GRECO) tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi terkait pembelian bermasalah 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar.
Dalam kasus ini, nama Menhan sekaligus calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto disebut-sebut terkait dalam kasus tersebut.
Seperti diketahui, pembelian pesawat bekas tersebut telah disepakati dengan nilai US$792 juta atau sekitar Rp12,3 triliun.
Oleh karena itu, satu unit pesawat bekas itu senilai US$66 juta atau sekitar Rp1,03 triliun.
Di sisi lain, dalam laman tersebut menyebut jika kesepakatan pembelian pesawat bekas asal Qatar itu dijembatani perusahaan Ceko yakni Excalibur Internasional, anak perusahaan Czechoslovak Group (CSG) yang dimiliki keluarga Strnad.(lpk)
Load more