Viral Prabowo Sebut ‘Ndasmu Etik’: Itu Kan di dalam, di Antara Keluarga
- tim tvOnenews/Muhammad Bagas
Kota Blitar, Jawa Timur, tvOnenews.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto angkat bicara terkait pidatonya 'Ndasmu etik' yang sempat viral melalui unggahan video pada sejumlah akun media sosial.
Ia meminta perkataan tersebut tak perlu dibesar-besarkan mengingat disampaikannya hanya untuk kadernya pada saat memimpin Rapat Konsolidasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra.
"Itu kan di dalam, di antara keluarga, ya kan," kata Prabowo saat ditemui di bilangan Kota Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023).
Prabowo menuturkan perkataan tersebut tak ditujukan kepada segelintir pihak hanya sebagai kiasan pidato pada kegiatan tersebut.
Ia pun meminta agar masyarakat tak membesar-besarkan perkataan 'Ndasmu Etik' yang dilontarkannya dalam pidato politiknya itu.
"Tapi biasa orang Indonesia mencari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara," katanya.
Sebelumnya diberitakan, viral video pidato capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat kegiatan Rakornas Partai Gerindra di bilangan Kemayoran, Jakarta pada Jumat (15/14/2023).
Pasalnya, video tersebut berisikan terkait perkataan kasar yang disampaikan Prabowo saat pidato di depan kader dan petinggi Partai Gerindra.
"Bagaimana perasaan, Mas Prabowo? Soal etik. Etik, etik. Ndasmu etik," kata Prabowo seperti dalam video yang beredar dikutip pada Sabtu (16/12/2023).
Tanggapan Tim AMIN
![]()
Paslon Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tim tvOnenews/Bagas)
Salah satu timses dan orang dekat Anies Baswedan, Sudirman Said langsung bereaksi dengar ucapan Capres 02 Prabowo Subianto: "ndasmu etik" (bahasa umpatan) di acara internal Partai Gerindra. Ndas, ndas atau endhas adalah bahasa Jawa yang berarti "kepala".
Ucapan Prabowo itu disebut-sebut terkait dengan MKMK yang memvonis mantan Ketua MK Anwar Usman, paman Gibran wakil Prabowo, melanggar etik. Capres 01 Anies Baswedan yang kemudian menyinggung itu ke Prabowo pada debat capres.
"Saya kaget dan prihatin. Hampir tidak percaya beliau mengucapkan kata 'endhasmu' yang disandingkan dengan etika. Sepertinya beliau tidak berkenan ada yang mempertanyakan aspek etika dalam proses pencalonan Capres dan Cawapres," ujar Sudirman, Sabtu (16/12/2023).
Menurut Sudirman, pemimpin di wilayah publik, termasuk Ketua Partai, Menteri, apalagi Calon Presiden adalah teladan bagi masyarakat.
Load more