Ia menyambung perilaku orba mungkin terjadi bila instrumen negara dipakai untuk menakuti rakyat atau pihak lainnya.
“Misalnya, apabila intelijen negara dipakai untuk menakuti bahkan membuat pakta integritas Penjabat (Pj) Bupati atau Walikota untuk memenangkan paslon tertentu," kata Nusron.
"Kedua sistem orba bisa terjadi manakala pendamping desa, petugas-petugas PKH dan Kemensos itu juga digunakan untuk menakuti kelompok-kelompok penerima manfaat sosial seakan-akan program itu akan dihentikan kalau tidak dukung pasangan tertentu. Hanya karena kebetulan menterinya dari partai yang bersangkutan," pungkasnya. (raa/aag)
Load more