Jember, Jawa Timur - Riatus Solikhah wanita warga Kabupaten Sidoarjo dapat bertemu kembali dengan ibu kandungnya Yeti warga Jalan Mawar, Kecamatan Patrang, setelah terpisah selama kurang lebih 23 tahun.
Ria terpisah dengan ibu kandungnya, karena setelah 20 hari dilahirkan, kedua orang tuanya yakni Yeti dan Giman mengalami kesulitan ekonomi, sehingga anaknya itu harus diasuh orang lain.
Proses pencarian orang tua kandung yang dilakukan Ria, diawali dari kuitansi biaya persalinan dengan mendatangi Puskesmas Mangli.
"Saat itu mama (angkat) saya menceritakan tentang asal usul saya. Disampaikan jika saya memiliki ibu kandung dan dari keterangan kuitansi biaya persalinan ini. Mama angkat saya bilang, dosa saya jika tidak mempertemukan kamu (Ria) dengan ibu dan bapak kandungmu. Mumpung liburan panjang kamu di Jember carilah ibumu, jadi saya mencari orang tua kandung saya," kata Ria saat dikonfirmasi di rumah orang tua angkatnya.
Selanjutnya setelah ikhlas menerima kondisi yang dialami dan cerita dari kedua orang tua angkatnya, Ria melakukan pencarian terhadap orang tua kandungnya.
Dari informasi yang didapat dari Puskesmas Mangli, ibu kandungnya dulu tinggal di sekitar kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.
"Tapi sudah pindah, kemudian dibantu suami untuk diposting (diunggah) informasi mencari ibu saya itu di grup facebook Info Warga Jember (IWJ). Tidak lama, dibantu relawan IWJ itu, ada titik terang dimana posisi atau alamat ibu kandung saya," ujarnya.
Dalam kurun waktu tidak sampai sehari. Diketahui alamat jelas ibu kandung Ria. Diketahui Yeti ibu kandungnya tinggal di Jalan Mawar, Kecamatan Patrang.
"Di sama saya bertemu, Alhamdulillah senang sekali. Setelah lama kurang lebih 23 tahun itu. Saya tidak marah, kecewa, ataupun dendam, saat masih kecil dirawat orang lain. Saya sangat bersyukur Allah masih mempertemukan saya dengan ibu kandung," katanya.
Namun malang, Yeti ibu kandung Ria diketahui sudah berpisah dengan bapak kandungnya.
"Saat itu saya ngobrol dan bercerita dulu tentang mama saya (Yeti) di rumahnya. Tapi ternyata dengan bapak kandung saya Pak Giman ternyata sudah pisahan (bercerai). Bapak dan ibu kandung saya pendatang di Jember. Mama Yeti orang Sulawesi, bapak dari Mojokerto," ulasnya.
"Saya anak pertama, dan saya punya dua adik laki-laki. Keduanya sekarang di Pondok. Sekarang saya mencari bapak kandung saya. Semoga bisa kumpul lagi," sambungnya.
Dalam misi pencarian bapak kandungnya, Ria mengaku sudah mengetahui alamat tempat tinggalnya. "Bapak saya masih di Jember kata mama (Yeti). Tapi saat saya datang ke rumahnya tidak ada rumahnya sepi. Tapi saya akan coba mencari terus," tandasnya.
Terpisah, Maria Ulfa (53 tahun) Ibu Angkat Ria mengaku bersyukur anaknya yang telah diadopsi selama kurang lebih 23 tahun dapat kembali bertemu ibu kandungnya.
"Dulu saya mengadopsi Ria masih umur 20 hari. Waktu itu dibantu kakak saya untuk bisa merawat Ria. Saya memang tidak punya anak, dan saya bersedia merawat Ria karena kondisi ibu Yeti waktu itu kesulitan ekonomi," kata Maria saat dikonfirmasi terpisah.
Tapi demi menyambung silaturrahmi, kata Maria, anak angkatnya itu harus tahu asal usul keluarga kandungnya.
"Makanya saya suruh mencari ibu dan bapak kandungnya. Alhamdulillah ketemu dan tinggal bapaknya. Saat itu Bu Yeti tinggal di rumah kos sekitar Mangli. Serah terima itu (untuk mengadopsi Ria) dari kuitansi biaya persalinan itu. Alhamdulillah bisa bertemu lagi," ungkapnya.
Meskipun dapat bertemu kembali dengan orang tua kandungnya, kata Maria, tidak ada perubahan sikap dari Ria.
"Ria sudah menikah dengan orang Banyuwangi, anaknya dua perempuan semua. Sekarang tinggal dengan saya. Ria juga masih sayang dengan saya dan tetap menganggap saya ibunya," pungkasnya. (Sinto Sofiadin/rey)
Load more