LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Gregorius Ronald Tannur (GRT) Anak Anggota DPR Edward Tannur yang Aniaya Dini Sera Afrianti, Pacarnya Sendiri hingga Tewas
Sumber :
  • tim tvOne/Zainal Azhari

Ronald Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas, Reza Indragiri Nilai Pelaku Sadar saat Melakukan Perbuatan Sadisnya

Pengamat Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amiel menilai Gregorius Ronald Tannur (GRT), dalam keadaan yang sadar saat melakukan penganiayaan terhadap Dini.

Sabtu, 7 Oktober 2023 - 10:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Gregorius Ronald Tannur (GRT), anak Anggota DPR RI Fraksi PKB Edward Tannur telah ditetapkan jadi tersangka penganiayaan kekasihnya Dini Sera Afrianti (DSA).

“Maka kami telah menetapkan status GR dari saksi kami tingkatkan menjadi tersangka. Dengan sangkaan Pasal 351 ayat 3 dan atau Pasal 359 KUHP, ancaman maksimal 12 tahun penjara,” pungkas Kapolrestabes Surabaya.

Polisi mengatakan akan memeriksa kondisi mental maupun kejiwaan dari Ronald.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai dengan penetapan tersangka itu, Ronald hanya sebatas ditersangkakan sebagai pelaku penganiayaan atau kelalaian yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia.

Reza mengajak semua mencermati kronologi penganiayaan sadis yang dilakukan Ronald terhadap Dini.

Baca Juga :

“Dari urutan tersebut, terindikasi bahwa perilaku kekerasan GRT bereskalasi,” ujar Reza dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvOnenews.com pada Sabtu (7/10/2023). 

“Dari menyasar organ tubuh bagian bawah (kaki) ke organ tubuh bagian atas (kepala). Dari sebatas tangan kosong ke penggunaan alat yang tidak perlu dimanipulasi (botol), dan berlanjut ke penggunaan alat yang perlu dimanipulasi (mobil),” sambung Reza.

Maka dengan eskalasi kekerasan sedemikian rupa menurut Reza, saat menganiaya Ronald dalam keadaaan sadar.


Gregorius Ronald Tannur (GRT), anak Anggota DPR RI Fraksi PKB yang Anianaya Pacarnya hingga Tewas (Istimewa)

“Tambahan lagi karena tidak ada yang meleset dari organ vital korban serta terdapat jeda antara menabrak dan episode kekerasan sebelumnya, mengindikasikan GRT sebenarnya berada dalam tingkat kesadaran yang memadai baginya untuk meredam atau bahkan menghentikan perbuatannya,” tandas Reza.

Namun sayangnya, Ronald bukan berhenti malah menaikkan intensitas kekerasannya itu.

“Alih-alih menyetop, dalam kondisi kesadaran tersebut GRT justru menaikkan intensitas kekerasan terhadap sasaran,” jelas Reza.

Hal inilah yang menurut Reza menjadi penanda bahwa Ronald sengaja tidak memfungsikan kontrol dirinya untuk menahan.

“Aatau bahkan menghentikan serangan. Tapi justru memfungsikan kontrol dirinya untuk meneruskan bahkan memperberat perilaku kekerasannya,” pungkas Reza.

Dengan kondisi kesadaran dan aktivasi kontrol sedemikian rupa, patut diduga bahwa Ronald mampu untuk sampai pada pemikiran bahwa ia akan melakukan perbuatan yang dapat menewaskan Dini. 

“Dengan kata lain, diperkirakan bahwa pada waktu itu di kepala GRT sudah muncul pemikiran atau imajinasi tentang kematian korban,” kata Reza.

Pada momen ketika pemikiran atau imajinasi kematian Dini itu muncul dalam benak Ronald, maka dapat ditafsirkan lengkap alur perbuatannya.

“Dimana perilaku kekerasan bereskalasi dan disertai dengan  imajinasi tentang kematian sasaran,” jelas Reza.

Maka atas dasar itu, menurut Reza, Polrestabes Surabaya patut mendalami kemungkinan penerapan pasal 338 KUHP.

“Yang perlu diselidiki adalah ada tidaknya kontrol diri sebagai perwujudan kesadaran GRT,” jelas Reza.

Maka untuk memastikannya, kata Reza perlu ditemukan beberapa hal lain.

“Satu, pola eskalasi perilaku kekerasan GRT terhadap sasaran,” kata Reza.

Kedua, di samping rentang waktu kekerasan secara keseluruhan, cek juga intervalnya.

“Cek pula interval antara episode kekerasan yang satu dan lainnya,” jelasnya.

Ketiga, periksa ponsel guna memantapkan ada tidaknya pesan atau komunikasi yang menggenapi eskalasi kekerasan Ronald terhadap Dini.

“Keempat, maaf, periksa apakah SA dalam keadaan hamil atau kondisi-kondisi fisik lainnya yang bisa menjadi pretext bagi GRT untuk melenyapkan SA,” saran Reza.

Kelima, saran Reza, ditakar kadar alkohol dalam tubuh GRT. 

“Apakah kadar alkohol tersebut berada pada level yang masih memungkinkan ia melakukan kontrol terhadap pikiran dan perilakunya sendiri,” saran Reza.

Kronologi Penganiayaan Sadis Ronald Terhadap Dini


Gregorius Ronald Tannur (GRT), anak Anggota DPR RI Fraksi PKB yang Anianaya Pacarnya hingga Tewas (tim tvOne/Zainal Azhari)

Tim Forensik RSUD dr Soetomo Surabaya temukan sejumlah fakta mengerikan pada luka di sekujur tubuh korban, hingga mengakibatkan korban terluka dan kehilangan nyawanya.

Dokter Reny perwakilan tim forensik RSUD dr Soetomo Surabaya mengungkap hasil autopsi korban Dini, wanita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia akibat gagal multi organ akibat dianiaya tersangka Ronald.

Hal itu disampaikan dokter Reny waktu jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023). 

Dari hasil autopsi pada Rabu (4/10/2023) malam telah menunjukkan ada banyak luka di tubuh korban.

“Pada pemeriksaan luar, kami temukan luka memar kepala sisi belakang, kemudian pada leher kanan-kiri, pada anggota gerak atas,” kata dr Reny.

Tim forensik juga menemukan luka pada dada kanan dan tengah, pada perut kiri bawah, pada lutut kanan, pada tungkai kaki atas atau paha, pada punggung kanan. 

Selain itu juga ditemukan luka lecet pada anggota gerak atas.

Kemudian pada pemeriksaan bagian dalam, tim forensik juga menemukan pendarahan organ dalam, patah tulang hingga memar.

“Kami temukan resapan darah pada otot leher kulit kanan-kiri, patah tulang pada tulang rusuk 2 sampai 5, ada luka memar pada organ paru dan luka pada organ hati,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kombes Pol Pasma Royce Kapolrestabes Surabaya mengutarakan, tersangka GRT melakukan penendangan di kaki kanan korban.

Kemudian tersangka Ronald juga memukul bagian kepala korban Dini dengan menggunakan botol miras.

“GRT memasuki mobil di kursi pengemudi. Selanjutnya mobil dijalankan oleh GR dari parkir belok ke kanan sedangkan posisi korban (duduk di samping pintu kiri mobil) di sebelah kiri. Sehingga mengakibatkan korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret sejauh lima meter kurang lebih,” kata Pasma. (put/zaz)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Profil Emil Audero Mulyadi, Kiper Como 1907 Kelahiran Mataram Ini Diharapkan Bisa Perkuat Skuad Timnas Indonesia

Profil Emil Audero Mulyadi, Kiper Como 1907 Kelahiran Mataram Ini Diharapkan Bisa Perkuat Skuad Timnas Indonesia

Intip profil Emil Audero Mulyadi, seorang kiper Itali berdarah Indonesia yang digadang-gadang akan dinaturalisasi? Publik berharap Emil dapat memperkuat Timnas.
Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Asyik Melenggang Tanpa Borgol dan Merokok saat Diamankan Bikin DPR Geram

Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Asyik Melenggang Tanpa Borgol dan Merokok saat Diamankan Bikin DPR Geram

Dia pun mempertanyakan standar yang diterapkan anggota Propam ketika mengamankan polisi yang bermasalah.
Pertamina Serius Ciptakan Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Ini Buktinya

Pertamina Serius Ciptakan Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Ini Buktinya

PT Pertamina (Persero) melalui Yakes Pertamina melakukan gebrakan baru secara internal dengan berkomitmen bangun ekosistem layanan kesehatan berkelanjutan.
Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Ustaz Maulana menganjurkan saat punya utang menggunung dan rezeki masih seret bisa rutin membaca surat dalam Al Quran selain rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Mencuat! Bekingan Tambang Ilegal Solok Selatan, Buat Kapolri Geram hingga Perintahkan Ini

Mencuat! Bekingan Tambang Ilegal Solok Selatan, Buat Kapolri Geram hingga Perintahkan Ini

Usai terungkapnya insiden tewasnya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari yang ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang
Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Instansi Polri kembali menyulut perhatian publik usai dua anggotanya kbali terlibat aksi saling tembak menembak di lingkungan Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Trending
Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Instansi Polri kembali menyulut perhatian publik usai dua anggotanya kbali terlibat aksi saling tembak menembak di lingkungan Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Ustaz Maulana menganjurkan saat punya utang menggunung dan rezeki masih seret bisa rutin membaca surat dalam Al Quran selain rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Mencuat! Bekingan Tambang Ilegal Solok Selatan, Buat Kapolri Geram hingga Perintahkan Ini

Mencuat! Bekingan Tambang Ilegal Solok Selatan, Buat Kapolri Geram hingga Perintahkan Ini

Usai terungkapnya insiden tewasnya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari yang ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang
Pertamina Serius Ciptakan Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Ini Buktinya

Pertamina Serius Ciptakan Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Ini Buktinya

PT Pertamina (Persero) melalui Yakes Pertamina melakukan gebrakan baru secara internal dengan berkomitmen bangun ekosistem layanan kesehatan berkelanjutan.
Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Jelang hadapi Australia di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2025 mendatang, media Belanda sampaikan kabar buruk untuk Timnas Indonesia.
Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia penuh semangat setelah Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menyampaikan hal ini meskit tanpa Shin Tae-yong. Jay Idzes bilang
Selengkapnya
Viral