tvOnenews.com - Dalam dunia pendidikan di Indonesia, Asesmen Nasional memainkan peran penting dalam mengukur dan memetakan aspek-aspek yang mendukung kualitas pembelajaran di satuan pendidikan di seluruh negeri. Salah satu alat ukur yang digunakan dalam Asesmen Nasional adalah Sulingjar, yang merupakan Survei Lingkungan Belajar.
Sulingjar ini merupakan bagian dari Asesmen Nasional, bersama dengan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan Survei Karakter, yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah. Survei Lingkungan Belajar ini bertujuan untuk mengukur faktor-faktor yang dapat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dan berpotensi memengaruhi hasil belajar siswa.
Sulingjar mengukur sembilan dimensi yang berbeda dalam lingkungan belajar seperti, suasana kelas, dukungan psikologis dari guru terhadap siswa, metode pembelajaran, refleksi guru dan perbaikan pembelajaran, kepemimpinan instruksional, iklim keamanan sekolah, iklim kebinekaan, inklusivitas iklim (pemberian layanan kepada siswa dengan disabilitas) dan layanan terhadap siswa cerdas bakat istimewa (Chibi).
Kualitas sebuah sekolah tidak hanya bergantung pada fasilitas fisiknya, tetapi juga pada kualitas proses pembelajaran yang terjadi di dalamnya. Guru-guru yang berkualitas, memiliki kompetensi tinggi, dan konsisten dalam upaya meningkatkan kompetensi mereka.
Anak-anak usia dini memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Kualitas dalam konteks ini merujuk pada kualitas proses pembelajaran di dalamnya. Ini mencakup peran guru dalam merancang pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, sehingga anak-anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide mereka.
Survei Lingkungan Belajar dilakukan pada berbagai tingkat pendidikan, mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga tingkat yang lebih tinggi.
Satuan PAUD harus melakukan dua tahapan persiapan sebelum melaksanakan Survei Lingkungan Belajar. Tahapan pertama melibatkan pemutakhiran data di Dapodik dan EMIS, sementara tahapan kedua adalah aktivasi atau pendaftaran akun SDM (Sumber Daya Manusia) yang akan digunakan saat mengisi survei.
Selain itu, pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD juga harus memahami makna dari masing-masing indikator dalam dimensi yang diukur.
Data hasil survei ini dapat diakses melalui platform Rapor Pendidikan. Guru dan kepala sekolah yang memiliki akun Belajar.id dapat mengakses data tersebut melalui web atau mengunduhnya dalam format Excel. Data ini juga akan terintegrasi ke dalam Platform Merdeka Mengajar.
"Nanti bisa dapat berupa download-an Excel gitu juga bisa dilihat misalnya dia kurangnya di mana itu nanti ada kita bisa lihat inspirasi benahi di situ bisa dilihat misalnya kurang di indikator apa ya contohnya misalnya di iklim keamanan gitu, disitu bisa diklik nanti bisa dilihat juga dari inspirasi benahi itu dia akan terintegrasi ke PMM atau Platform Merdeka Mengajar jadi bisa explore di situ," jelas Mareta Wahyuni selaku Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kemendikbudristek.
Hasil dari Asesmen Nasional, termasuk Survei Lingkungan Belajar, dapat menjadi dasar untuk membuat kebijakan-kebijakan pendidikan. Terutama, data ini penting bagi satuan PAUD untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan mereka sehingga anak-anak usia dini bisa mendapatkan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Asesmen Nasional, melalui alat ukur seperti Sulingjar, merupakan langkah penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. Ini bukan hanya tentang mengukur prestasi siswa, tetapi juga tentang memahami dan memperbaiki lingkungan belajar yang mendukung perkembangan mereka. Dengan demikian, setiap anak dapat memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
"Jadi asesmen itu bukan untuk melabeli ini anak yang pintar ini anaknya tidak pintar tapi yang utama adalah penggalian data lalu hasil datanya itu digunakan oleh pendidik dan juga mungkin peserta didik untuk yang udah lebih dewasa ya dan juga orang tua untuk menentukan berikutnya kegiatan pembelajarannya seperti apa yang bisa mendampingi peserta didik," terang Yulia Naelufara selaku Pusat Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek.
Load more