Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan terdapat rumah produksi film porno yang berlokasikan, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Produksi film porno ternyata telah beroperasi sejak tahun 2022, selama kurang lebih setahun beroperasi rumah tersebut telah memproduksi sebanyak 120 film porno.
Awal mula terungkapnya kasus produksi film porno tersebut berawal dari patroli yang dilakukan oleh Unit 3 Subdit IV Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya yang menemukan informasi adanya website yang ternyata berisikan kumpulan situs-situs video streaming film porno.
“Gempar kasus ini bermula dari ketika tim penyelidik gabungan melaksanakan kegiatan patroli cyber dan di situ kemudian mendapatkan informasi terkait dengan adanya website,” ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak pada konferensi pers, Senin (11/9/2023).
Ade Safri juga mengungkapkan bahwa situs-situs video streaming di dalam website tersebut menyediakan layanan untuk berlangganan bahkan berbayar untuk mengakses video-video tertentu yang dimuat dalam beberapa macam durasi yang dibuat.
“Kemudian berdasarkan penyelidikan merupakan situs-situs video streaming berlangganan dan berbayar yang menyediakan beberapa konten video dengan durasi bervariasi antara 1 jam sampai satu setengah jam dan ini berbayar,” ujar Ade.
Dari hasil penyidikan tersebut, polisi telah menetapkan 5 orang tersangka yang terlibat dalam produksi rumah film porno tersebut.
“Kemudian dilakukan upaya paksa penangkapan terhadap 5 orang tersangkanya,” lanjutnya.
Ruko di Jagakarsa jadi studio film porno, warga sebut aktivitas syuting dilakukan sore hari.
Pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menggerebek satu ruko di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dijadikan sebagai studio rumah produksi film porno.
Diketahui bangunan ruko bertingkat itu digunakan sebagai studio film porno oleh rumah produksi bernama Karya Bintang.
Ruko tersebut kini sepi dari hiruk-pikuk penghuninya usai pihak kepolisian mengungkap sindikat rumah produksi film porno.
Seorang warga setempat berinisial M mengungkap ruko yang dijadikan studio rumah produksi film porno itu kerap melakukan aktivitas syuting di kawasan sekitar.
Menurutnya, tidak ada aktivitas syuting yang mengundang kecurigaan warga setempat dari rumah produksi film porno tersebut.
Pasalnya, warga mengaku ruko yang dijadikan sebagai lokasi pembuatan film porno itu kerap terlihat tertutup.
"Yang jelas itu (ruko) tertutup terus. Kita enggak berani masuk. Tapi mereka suka syuting nih di sini (jalan raya) tapi syutingnya biasanya sore sampai maghrib. Habis maghrib sudah bubar," katanya, Selasa (12/9/2023).
Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan keuntungan tersebut didapat para pelaku dalam setahun mengoperasikan rumah produksi film porno tersebut.
"Adapun jumlah keuntungan yang didapat tersangka kurang lebih 1 tahun beroperasi, dimulai awal 2022, sudah sekitar Rp500 juta," ujarnya, Selasa (12/9/2023). (mg11/muu)
Load more