Melalui konsep culture-based economy, bangsa Indonesia seyogyanya menjadikan kultur yang dimiliki atau dipraktikkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat dijadikan modal penting bagi pengembangan ekonomi.
Mantan Ketua PWNU Jatim tersebut menekankan bahwa tripilar ekonomi keumatan menjadi sangat penting dibahas karena terdapat peran masyarakat, santri dan pesantren.
“Apalagi, jika bicara Indonesia, maka tidak bisa dipisahkan dari entitas dan sekaligus komunitas yang bernama Islam. Pada titik inilah, santri dan pesantren menjadi pilar penting bagi Islam dan umat Islam di Indonesia,” tegas Kiai Mutawakkil.
Bagi Kiai Mutawakkil, membangun ekonomi Indonesia dengan tidak menyebut santri dan pesantren akan kehilangan ruh sosial. Ia meminta pemerintah sebaiknya dan memang seharusnya menjadikan santri dan pesantren sebagai "titik berangkat" bagi pengembangan ekonomi masyarakat.
Kiai Mutawakkil juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada menteri BUMN Erick Thohir yang telah hadir di Harlah ke -182 Ponpes Zainul Hasan Genggong untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada santri dan pesantren tentang tripilar ekonomi umat.
Kiai Mutawakkil menyakini Erick Thohir adalah orang yang pas dan penting dalam kaitannya memperkuat tripilar ekonomi keumatan karena mempunyai rekam jejak yang kuat di bidang ekonomi. Bukan saja sebagai pengamat, tapi juga sekaligus sebagai pelaku ekonomi dengan pengalaman yang panjang, baik di skala domestik nasional maupun global internasional. (Syahwan/Ard)
Load more