Dengan Suara Lantang, Habib Bahar bin Smith Pimpin Upacara HUT ke-78 RI Dini Hari Tadi Pukul 00.09 WIB: Semuanya Hormat!
- Tangkapan layar Youtube
Jakarta, tvOnenews.com - Habib Bahar bin Smith kembali menjadi perbincangan publik, atas videonya yang beredar memimpin Upacara HUT ke-78 RI.
Masyarakat Indonesia serentak merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang genap berusia 78 tahun.
Seolah tak mau ketinggalan, salah satu pendakwah yang dikenal kontroversial ini ikut melakukan upacara saat dirinya sedang mengisi Tabligh Akbar di Madura.
Potret Habib Bahar bin Smith.
Tampak dalam video, Habib Bahar sedang menyimpul bendera merah putih dalam sebatang bambu yang dipegang oleh panitia acara, yang diiringi takbir para jamaah yang menyaksikan di bawah panggung.
Lalu, ulama berdarah Manado Sulawesi Utara ini meminta kepada para Laskar Sakera untuk membuka baju dan memperlihatkan baju bergaris merah putih, yang juga pakaian khas Madura.
"Kepada sang saka merah putih Hormat Gerak," ucapnya yang diikuti hormat secara serentak oleh para pengikutnya.
Sambil hormat, tampak Habib Bahar bersama para pengikutnya serta jamaah menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil dikibarkan.
"Indonesia merdeka, Allahu Akbar, Allahu Akbar," teriak Habib Bahar.
"Wahai merah putih, kami rakyat, kami masyarakat bersumpah demi Allah wahai merah putihku, selama darah kami masih merah, tulang kami masih putih, merah putih," ucapnya dalam ceramah di hadapan para hadirin.
"Maka selama itu, kami akan berada dalam barisan paling depan mengorbankan nyawa, jiwa dan darah kami untuk bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia," lanjut ucapnya yang dilansir dari Youtube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official.
Habib Bahar bin Smith pimpin upacara HUT ke-78 RI di Madura.
Habib Bahar melanjutkan melakukan takbir dan diikuti oleh para pengikutnya.
"Saudara-saudara, tanah Indonesia adalah tanah yang tanahnya dicuci dengan darah para ulama, darah para pahlawan, darah para syuhada, betul? darah para pejuang, betul?"
"Maka kewajiban bagi kita sebagai pemuda-pemudi bangsa sebagai masyarakat bangsa Indonesia, untuk menjaga kesucian tersebut, tidak boleh ada pengkhianat-pengkhianat bangsa yang ingin menodai kesucian tanah Indonesia, yang telah dicuci dengan darah para syuhada," ucapnya.
Load more