Seharusnya, dia katakan, semakin canggih teknologi yang dibuat, maka semakin hemat pengeluaran anggaran negara. Akan tetapi, pada nyatanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung malah membuat pengeluaran anggaran negara semakin membengkak.
"Hal ini disebabkan oleh ketidak tepat sasaran proyek pembangunan kereta cepat ini. Bukan kita anti teknologi tinggi, tapi kapan teknologi tinggi itu diperlukan, dan diperlukan oleh siapa. Kan selalu pertanyaan teknologi berapa dana nya dan untuk kepentingan siapa itu. Padahal kita, rakyat Indonesia itu masih memerlukan gojek, angkutan desa yang berantakan. (Sehingga) kemewahan itu tidak dipertontonkan hanya untuk ambisi,” bebernya
Satu poin yang sangat penting dan perlu digaris bawahi, dia katakan adalah, jangan terlalu tergila gila dengan memamerkan sebuah teknologi yang memakan banyak biaya.
Namun, lupa bahwa teknologi yang dibuat pada masa sekarang lambat laun akan dilupakan oleh masyarakat karena akan ada teknologi baru. Oleh karena itu, jangan menghamburkan banyak uang bahkan sampai menggerogoti anggaran lain demi terlaksananya proyek besar ini.
"Seharusnya, utamakan pembuatan perencanaan pembangunan yang matang dan sempurna, sehingga pada saat eksekusi tidak menyimpang dan menimbulkan inefisiensi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, PKS tegas menolak proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) meskipun tahap pembangunan sudah selesai.
Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Nevi Zuairina menyebut proyek KCJB berpotensi tidak memiliki manfaat.
Load more