Sulawesi Tengah, tvOnenews.com - Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi mendapat ancaman Orang Tak Dikenal (OTK) yang akan menyebar video syur miliknya.
Karena mendapat ancaman penyebaran video syur Wabup Samuel Yansen Pongi melapor ke polisi.
Orang nomor dua di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) diminta menyerahkan uang senilai Rp6 juta jika tidak akan disebar video syurnya.
Dialnsir dari viva.co.id, Samuel Yansen Pongi didampingi kuasa hukumnya melapor ke polisi terkait tindak pidana pengancaman atau pemerasan, pada Selasa (4/7/2023).
Dia mengatakan jika Wabup Samuel telah membuat pengaduan polisi di Polres Sigi.
Saat ini tim Reskrim Polres Sigi sedang melakukan pendalaman kasus tersebut.
"Benar, pengaduan sudah ada dan bakal didalami Polres Sigi. Korban mengadu karena ada video syurnya akan disebar oleh OTK," kata Joko Wienartono saat dimintai konfirmasi, kemarin.
Joko Wienartono menjelaskan bahwa pelaporan Samuel Yansen Pongi saat ini masih bersifat pengaduan.
Sehingga, pihak kepolisian masih akan mencari beberapa bukti untuk kemudian dibuatkan laporan polisi dan statusnya naik ke penyidikan.
"Apabila terdapat bukti, akan dibuatkan laporan polisi untuk dilakukan proses lidik hingga penyidikan," ungkapnya.
Kuasa Hukum Wabup Samuel, Mohamad Soleh mengungkapkan, kliennya telah diancam hingga diperas oleh orang tak dikenal (OTK) dengan modus menyebar video syur miliknya.
Dalam ancaman itu, kata Soleh, pelaku mengancam menyebar video syur tersebut jika tak diberi uang Rp6 juta.
"Ada tindakan pengancaman dan pemerasan pelaku yang dilakukan terhadap pak Wabup," katanya saat dimintai konfirmasi terpisah.
Soleh menjelaskan, Wabup Samuel awalnya mempersilahkan OTK tersebut menyebar video tak senonoh itu.
Wabup Samuel disebut mengaku tidak memiliki konten-konten porno atau sejenisnya.
"Jadi waktu pelaku ini mengirim pesan Whatsapp dia mengancam, pak Wabup spontan saja kan sampaikan ke pelaku silakan saja disebar karena sebenarnya tidak ada konten seperti itu. Pak Wabup akui tidak punya konten-konten seperti itu," ujar Soleh Ilustrasi/Garis polisi.
Soleh menegaskan jika pemeran dalam video yang dijadikan modus pengancaman itu sangat jauh berbeda dengan Wabup Samuel Yansen.
Mulai dari ciri-ciri fisik dan tanda lahir pemeran dalam video jauh beda dengan korban.
"Kami sudah saksikan dan yakini itu bukan pak Wabup. Perbedaan paling menonjol pertama dari fisik itu bukan pak Wabup. Yang kedua ada tanda-tanda yang signifikan yang bisa membedakan fisik antara pemeran dan pak Wabup," bebernya.
Kendati demikian, Soleh menambahkan jika saat ini pihaknya mempercayakan pihak kepolisian untuk segera mengusut kasus tersebut.
"Kami yakin proses di kepolisian cepat, polisi akan bekerja profesional," terangnya.(viva/muu)
Load more