"Selain itu, apabila sepeda motornya hilang di masjid maka jamaah akan mengikhlaskan sepeda motor tersebut dan legowo, dan yang ketiga apabila tersangka berhasil menjual tokek yang harganya mencapai miliaran dia akan mengganti seluruh korban dengan sepeda motor yang baru," terangnya.
Bowo menambahkan, dari 7 unit motor yang berhasil dicuri, 1 motor telah dijual secara online, dan 1 motor telah dipreteli mesinnya. Uangnya kemudian dipakai untuk bisnis jual beli tokek emas.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka uang hasil dari kejahatan itu untuk operasional dia sebagai mediator dia jual-beli tokek emas, jadi uangnya itu kebanyakan habis untuk operasional kesana-kemari," ujar Bowo.
Tersangka P sendiri mengaku mencuri di masjid karena orang-orangnya ikhlas dan legowo. Bapak dua anak ini bahkan berkilah tidak mencuri tetapi hanya meminjamnya.
"Insya Allah di masjid orangnya sabar, santun, ikhlas dan legowo, dari awal niat saya dalam hati pinjam, setelah nanti dapat rezeki transaksi tokek tetep niat saya kembalikan semua ke yang punya lewat takmir masjid setempat dan saya minta pengawalan polisi setempat dan itu sudah saya rencanakan," kilahnya.
Tersangka juga mengaku jika bisnis jual-beli tokek emas yang ia geluti hampir dua tahun bukan isapan jempol belaka. Tokek emas menurutnya dipercaya untuk mengobati penyakit Aids.
"Tokek emas ada, untuk Aids, saya pernah jualkan di Tempel (salah satu kecamatan di Sleman) satu kali harga Rp.300 juta, yang Rp.150 juta untuk pemilik yang Rp.150 juta dibagi ke mediator, berhubung kemarin mediatornya ada 3 jadi Rp.150 juta dibagi 3, saya Rp.50 juta dan teman-teman Rp.50 juta," ucapnya.
Load more