Penipuan Penjualan Tiket Konser Coldplay Kembali Terjadi, Polisi Ringkus Dua Pelaku di Sulsel

Jakarta, tvOnenews.com - Pihak kepolisian kembali meringkus pelaku penipuan penjualan tiket konser band Coldplay dengan modus jasa titip (Jastip). 

Kanit 2 Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar mengatakan pihaknya telah meringkus pelaku penipuan penjualan tiket konser band Coldplay dengan modus jastip tersebut. 

Menurutnya pelaku penipuan penjualan tiket konser band Coldplay itu ditangkap pihaknya saat berada di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). 

"Kami dari Direktorat Kriminal Khusus khususnya Subdit Siber memberi update kepada rekan-rekan media semua bahwa tim yang sudah diberangkatkan ke wilayah Sulawesi Selatan telah berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku penipuan dengan modus operandi yaitu penipuan penjualan tiket konser Coldplay," kata Charles kepada awak media, Jakarta, Kamis (1/6/2023).

Charles menuturkan pihaknya meringkus dua pelaku pelaku penipuaan penjualan tiket konser Coldplay saat berada di lokasi. 

Menurutnya saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengembangan terkait adanya pihak lain yang terlibat dalam aksi penipuan penjualan tiket konser band Coldplay tersebut. 

"Jadi saat ini tim telah mengamankan 2 orang pelaku dengan peran masing-masing, kemudian saat ini tim sedang melakukan pengembangan untuk mengembangkan terhadap pelaku-pelaku yang lain yang diduga kuat masih ada pelaku-pelaku lain yang terlibat," ungkapnya. 

Sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya kembali mendapati adanya korban penipuan penjualan tiket konser band Coldplay. 

Charles mengungkap dalam beberapa waktu terakhir pihaknya kembali menerima laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan penjualan tiket konser band Coldplay tersebut. 

Menurutnya para pelaku melakukan berbagai macam modus dalam melangsungkan aksinya tersebut. 

"Ada juga penipuan dengan ngaku sebagai orang yang punya akses untuk penjualan tiket konser," ungkapnya. 

Adapun pihak kepolisian mendapatkan adanya kerugian korban akibat tindak kejahatan tersebut senilai puluhan hingga ratusan juta rupiah. (raa/muu)