Namun, Auliansyah tak merinci di mana partner in crime tersebut membeli akun itu. Lebih lanjut, Auliansyah menyebut, pasutri ini juga ternyata membeli sebuah rekening agar nama mereka tidak mudah diketahui polisi. Jadi, ia sebutkan, rekeningnya dibeli dengan harga Rp400.000 di Twitter.
"Para korban ini menyetor uang kepada mereka dengan rekening yang mereka buat dengan cara mereka juga membeli rekening tersebut kepada seseorang supaya identitasnya adalah bukan identitas mereka atau bukan identitas pelaku," ungkapnya.
"Jadi, contoh kalau saya pelaku, saya akan membeli rekening pak Kabid Humas, jadi rekening itu adalah atas nama Pak Kabid Humas," tambahnya.
Kemudian, uang itu baru ditransfer lagi ke rekening asli milik mereka.
"Lalu pada rekening tersebut, saya diberikan m-banking oleh Pak Kabid Humas, sehingga siapa yang menyetor ke rekening tersebut saya bisa memonitor dan saya bisa melakukan transaksi perbankan," paparnya.
"Jadi, mereka setelah mendapat atau ada korban yang sudah menyetor uangnya atau yang sudah mentransfer uangnya langsung mereka transfer kembali ke rekening mereka," kata dia lagi.
Load more