Dengan membuat konten-konten menarik itu harus digemakan di ruang publik, seperti saling menghargai, sikap toleransi saling menolong.
"Kita mengajak kepada generasi milenial untuk membuka ruang publik membuat konten-konten baik," paparnya.
Ia juga mendorong gerakan pencanangan ini tidak hanya sebatas simbolik dan seremonial melainkan menjadi gerakan nyata di seluruh Daerah dan sekolah.
"Pendidikan Pancasila ini harus menjadi prioritas utama dalam Pendidikan," tegasnya.
Ia mengaku ironis dengan survei Setara bahwa 89 persen pelajar mengatakan Pancasila dapat diganti.
"Ini menjadi warning (peringatan) bagi kita semua, bahawa Pancasila harus benar-benar dijaga, dan digaungkan kepada semua guru dan pelajar, bahawa Ideologi negara tidak bisa digantikan," tegasnya.
Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila Irene Camelyn Sinaga melaporkan selain pencanangan buku Pendidikan Pancasila juga digelar Rapat Koordinasi dan Dialog.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Jawa, Bali, NTT, dan NTB, Sejarawan, Budayawan, Putri Bung Hatta Halidah Nuriah Hatta dan Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Ristek.(chm)
Load more