Jakarta, tvOnenews.com - Kuasa Hukum MMI selaku pengemudi mobil mewah sekaligus anak pejabat Polda NTB turut hadir pada gelar perkara kasus kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) yang menewaskan pemuda bernama Syamil di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
Kuasa Hukum MMI, Nicholas Olop Turnip mengaku pihaknya bakal melakukan langkah asesmen ke Badan Narkotika Nasional (BNN).
Menurutnya langkah tersebut dilakukan agar menguji sang pengemudi saat mengendarai dalam pengaruh narkotika ataupun tidak.
Sebab, tersebar kabar sang pengemudi mobil mewah itu tengah dalam pengaruh obat-obatan saat insiden laka lantas terjadi.
"Di rumah sakit ketemu itu kan yang di rumah sakit kan dituduh-tuduh tuh dibilang 'kamu makai ya, kamu minum ya' tapi kan kita paham lah namanya orang lagi berduka segala macam cuman biar lebih puas lagi kita hari ini, kita mau ngajuin asesmen ke BNN sekalian kita cek rambut sekalian untuk membuktikan itu," kata Olop kepada awak media di Polres Metro Jaksel, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Pihak Kuasa Hukum MMI selaku pengemudi mobil mewah dan anak pejabat Polda NTB turut hadir pada gelar perkara kasus kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) yang menewaskan pemuda bernama Syamil di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
Kuasa Hukum MMI, Ricky Gultom membantah adanya aksi mencoba melarikan diri dari pengemudi mobil mewah merek Mercedes Benz sekaligus anak pejabat Polda NTB usai menabrak korban bersama temannya yang tengah mengendarai satu unit motor.
Bantahan tersebut dinilai pihaknya dikarenakan sistem airbag pengemudi mobil mewah itu bekerja usai benturan terjadi.
Ilustrasi (ant)
Ditambah mobil mewah itu memiliki sistem otomatis berhenti jika airbag didapati bekerja.
"Kalau mobil Mercy menabrak airbagnya keluar, enggak bisa melihat. Dan Mercy kalau nabrak airbagnya keluar nggak bisa digas mobilnya, silakan disimpulkan sendiri saja," ungkapnya.
Sementara, Nicholas Olop Turnip mengklaim sang pengemudi mobil mewah itu tak didapati melarikan diri usai aksi kecelakaan tersebut.
Menurutnya sang pengemudi membantu korban tewas tersebut hingga ke rumah sakit menggunakan satu unit taksi.
"Dan perlu dicatat yang bawa korban almarhum ke RS beserta temannya adalah klien kami. Jadi enggak ada dugaan kabur tuh enggak ada. Klien kami bahkan enggak muat masuk di taksi, dia naik di bagasi, itu saking dia ingin terus kawal sampai ke rumah sakit," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang penumpang motor matik bernopol B 4454 SRT bernama Syamil tewas seketika usai ditabrak mobil mewah jenis Mercedes Benz yang diduga dikendarai oleh seorang anak petinggi Polri.
N selaku kakak korban mengatakan insiden mengenaskan itu terjadi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu (12/3/2023) dini hari.
Kala itu Syamil tengah dibonceng oleh temannya bernama Bayu pengendara dari motor matik tersebut datang dari arah Cilandak menuju rumahnya kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Naas datang seorang pengemudi mobil mewah jenis Mercedes Benz bernopol D 1127 DQ datang dari arah Mampang menabrak motor yang ditumpangi korban.
"Pengemudi Mercy berusaha kabur namun dikejar oleh ojol dan warga. Akhirnya dapat. (Sementara) adikku (Syamil) meninggal di tempat. Kalau yang 1 seperti nya dalam keadaan kritis," kata N saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Saat itu pula, warga dan pengguna jalan sekitar membawa korban pengendara dan penumpang motor lantas dilarikan ke RSUD Pasar Minggu.
Warga dan pengguna jalan turut serta membawa sangat pengemudi mobil mewah itu yang diduga anak petinggi Polri ikut serta ke RSUD Pasar Minggu.
Namun usai Syalim dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit, sang pengemudi mobil mewah itu hilang begitu saja tanpa jejak.
"Enggak tahu (posisi) anak tersebut, sampai di RSUD itu sudah didatangi omnya kah siapa lah, kami kan tidak memikirkan mereka. Kami kan pikir adikku dulu, kita nangis histeris, kami enggak tahu dia kemana-kemana. Surat pernyataan kepolisian keluar, kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya Komplek Polri," ungkap N.
"Kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya Komplek Polri. Yang kami dapatkan bahwa pelaku bernama Maulana Malik Ibrahim yang diduga anak petinggi Polri NTB," sambungnya.
Adapun pihak keluarga korban telah melaporkan insiden tersebut ke Polres Jakarta Selatan dan teregister dengan LP. No: 127/III/2023/SPKT/SATLANTAS METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA. (raa)
Load more