Modus Bantui Kerjakan Skripsi, Seorang Dosen Nekat Lecehkan Mahasiswi Bali di Kos-kosan, Polisi Beberkan Nasib Pelaku
- Istimewa
Buleleng, tvOnenews.com - Korban pelecehan seksual seorang mahasiswi Bali yang dilakukan dosennya di kos-kosan menyita perhatian publik hinga menuai komentar netizen. Bahkan, polisi saat ini sudah mengungkap motif dosen tersebut.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, Bali, AKP Picha Armedi katakan, dosen yang berinisial PPA bermoduskan untuk membantu korban (mahsiswi) mengatasi permasalahan hidupnya. yakni soal skripsi.
"Tersangka PPA berbuat nekad mencoba menyetubuhi mahasiswa tersebut atas keinginan dirinya dan juga adanya kesempatan pada saat malam kejadian," ujar AKP Picha Armedi, Senin (8/5/2023).
"Untuk motifnya sendiri keinginan dosennya mencoba untuk mengajak korban untuk melakukan persetubuhan cuman ditolak sama korban ini. Dan korbannya merasa tidak nyaman dan ditolak," sambungnya.
Dari pengakuannya, ia katakan, ada kesempatan pada waktu itu dan kebetulan suasananya malam. Kemudian, di kos-kosan kebetulan mereka berdua di sana.
"Jadi si dosen mungkin tertarik dengan korban ini, dan mencoba melakukan pelecehan itu," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa si tersangka atau dosen ini mengajar di ilmu kesehatan masyarakat dan sudah bergelar doktor. Selain itu, tersangka PPA juga memiliki istri dan satu anak, sementara si korban atau mahasiswi sudah semester 8.
"Kebetulan yang bersangkutan mengajar di ilmu kesehatan masyarakat dan pelakunya sudah (titelnya) doktor. Yang bersangkutan sudah berkeluarga dan punya anak satu,
untuk korban semester 8," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa tersangka PPA baru pertamakali ke tempat indekos korban dan juga baru pertamakali melakukan pelecehan seksual.
"Jadi baru pertamakali itu. Karena korban awal mulanya dia (korban) pasang status terkait dengan permasalahan keluarga dan masalah di kampusnya terkait penyusunan skripsi dan di situlah pelaku mencoba mengeceks dan mencoba pergi ke kos (korban) untuk membantu menyelesaikan masalah," ujarnya.
Selain itu, pihak kepolisian masih mendalami apakah tersangka PPA ini telah melakukan kepada para mahasiswi lainnya atau hanya korban, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Kalau sejauh ini karena kita belum menemukan fakta lain baru satu kali ini saja. Tapi soal itu (korban lainnya) tetap kita dalami kalau ada korban-korban berikutnya dan kita juga masih melakukan pendalaman," ujarnya.
Load more