Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal tidak mau berkoalisi dengan parpol yang suka impor pangan.
Terkait hal ini, Hermawi membantah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, selaku kader partainya, sering melakukan impor pangan. Menurut dia, kebijakan impor dilakukan atas dorongan pihak lain.
“Yang dorong impor itu siapa? Chek aja, yang jelas itu bukan sikap Mentan. Silahkan chek pihak lain, pihak lain yang terlibat dalam proses pengambilan putusan impor itu,” kata dia saat dikonfirmasi tvOnenews, dikutip Selasa (18/4/2023).
Meski demikian, dia mengatakan pihaknya tidak masalah jika PDIP tak ingin berkoalisi dengan NasDem. Sebab, NasDem bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah bisa mengusung Anies Baswedan capres 2024.
“NasDem bersama Partai Demokrat dan PKS sudah cukup 28 persen. Dengan atau tambahan partai, kami sudah siap berangkat,” jelas Hermawi.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tidak akan bekerja sama dengan parpol yang hobi impor pangan.
“Kami ingin kerja sama itu didasarkan pada suatu platform agenda pemerintahan. Misalnya terkait dengan pangan, PDI Perjuangan mendorong kedaulatan. Sehingga akan sulit misalnya, kerja sama dengan partai yang hobinya adalah impor pangan,” ujarnya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu (15/4/2023).
Diketahui, pada akhir 2022 terjadi polemik impor beras atas dasar keinginan Badan Urusan Logistik (Bulog). Kebijakan impor beras ini berada di bawah koordinasi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan atas pertimbangan Menteri Pertahanan.
Adapun Zulhas berasal dari parpol PAN. Sedangkan Menteri Pertahanan berasal dari parpol NasDem. (saa/aag)
Load more