Dirjen Kiki mencontohkan produk bioplastik dari nata de coco hasil inovasi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia), Jakarta yang sangat siap untuk dihilirisasi. Menurut Dirjen Kiki, hilirisasi bioplastik nata de coco tersebut berguna untuk mendukung industri kemasan makanan serta memberikan nilai tambah bagi komoditas kelapa.
“Saya rasa masih banyak lagi produk inovasi unggulan vokasi yang siap dihilirisasi. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk berkolaborasi,” Dirjen Kiki menambahkan.
Matching Fund atau yang disebut dengan dana padanan merupakan salah satu fokus dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Vokasi. Program ini menyediakan bantuan pendanaan yang diperuntukkan bagi tiga program, yakni pengembangan pusat unggulan teknologi (PUT), hilirisasi produk riset terapan, beserta startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.
Sementara itu, Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartini, mengatakan pihaknya sangat terbuka untuk pengembangan dan hilirisasi bioplastik nata de coco. “Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, hilirisasi bioplastik nata de coco dapat meningkatkan nilai tambah air kelapa tua yang selama ini hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat,” ujarnya.(chm)
Load more