Semarang, Jawa Tengah - Gempa susulan yang terjadi di Salatiga, Ambarawa dan sekitarnya, masih terus terjadi dan dirasakan oleh masyarakat hingga Sabtu (23/10) malam pukul 21.11 Wib.
Dari informasi situs BMKG tercatat gempa ke 24, pusat gempa berada di darat 9 km barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman gempa 11 Km dengan koordinat 7,27 LS-110,43359 BT, berkekuatan magnitudo 2.9 SR.
Guna mengantisipasi adanya dampak buruk dari getaran yang ditimbulkan oleh rentetan gempa ini, BPBD Kabupaten Semarang mendirikan tenda darurat dengan kapasitas 20 bed, di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.
" Atas permintaan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, kami BPBD Kabupaten Semarang memasang satu buah tenda darurat di halaman RSUD. Pemasangan tenda darurat ini merupakan bentuk kewaspadaan pihak rumah sakit apabila nanti ada kejadian yang tidak diinginkan dan membutuhkan evakuasi dengan segera, sehingga keselamatan pasien bisa tetap terjaga", ujar Kepala Harian BPBD Heru Subroto.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, mengatakan untuk antisipasi kejadian tak terduga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa kami melakukan evakuasi sejumlah pasien agar lebih nyaman dan tidak takut jika terjadi getaran akibat gempa.
" Malam hari ini(Sabtu, 23/10/2021) sejumlah pasien Covid-19 kami evakuasi ke RSUD Dr. Gondo Suwarno, Ungaran. Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien jika dalam perkembangannya terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Pemindahan pasien Covid 19 ini dilakukan karena pasien Covid-19 memerlukan perawatan khusus yang tidak bisa dilakukan diluar ruang isolasi. Sementara untuk pasien umum lainnya yang berada di lantai 2 RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo kami pindahkan ke lantai 1", Ujar Ngesti.
Evakuasi pasien di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo ini merupakan bentuk antisipasi Pemkab Semarang jika dalam perkembangannya terjadi getaran yang lebih kuat dan menyebabkan kejadian tak terduga di rumah sakit.
" Pendirian tenda darurat oleh BPBD dan pemindahan pasien rawat inap di rumah sakit dr. Gunawan Mangunkusumo serta penyiagaan ambulans dalam jumlah besar merupakan bentuk langkah antisipasi kami jika dalam perkembangannya dampak dari gempa ini bisa mengancam keselamatan pasien. Sehingga untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, kami melakukan antisipasi sejak dini ", imbuh Bupati Semarang.
Selain itu Bupati Semarang Ngesti Nugraha juga menambahkan, agar masyarakat tetap tenang dan waspada menghadapi gempa yang telah terjadi sebanyak 24 kali sejak Sabtu dini hari tadi.
" Kami menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi gempa yang terus menerus terjadi, kami juga menyiagakan sambungan telepon darurat di 112 yang bisa dihubungi oleh masyarakat jika mengalami keadaan darurat. Selain itu saya juga menginstruksikan kepada pada Camat di wilayah Ambarawa, Tuntang, Bawen, Banyubiru dan jambu agar berkoordinasi dengan jajaran desa untuk bisa selalu waspada jika sewaktu waktu terjadi gempa kembali", Pungkasnya. (Aditya/Fhm)
Load more