“Ini terjadi karena mencontoh Presiden Jokowi yang sering meng-endorse capres dan cawapres,” ujarnya.
Dia lantas menganggap situasi ini sebagai hal berbahaya ketika para pejabat tinggi negara blak-blakan ikut campur mendukung tokoh tertentu.
“Ini karena Presiden Jokowi tak mampu menahan diri dan tak bisa memberi keteladanan,” jelas Kamhar.
“Ini sangat disayangkan, tak hanya mencederai proses demokrasi. Namun juga merusak image Indonesia di mata dunia yang akan terlihat sebagai ‘Banana Republic’. Seolah-olah demokrasi atau demokrasi semu yang dipimpin oleh diktator,” pungkas Kamhar.
Diketahui, dukungan itu muncul ketika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Budi ikut mendampingi Jokowi untuk meresmikan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan peluncuran produk-produk kreativitas di Abepura, Kota Jayapura.
Pada momen ini, Budi memuji Prabowo di hadapan Jokowi. Dia menyebut sebagian aura Jokowi sudah berpindah ke Prabowo. Dia juga mendoakan Prabowo menang di Pilpres 2024
“Seluruhnya mulai melihat aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo. Kita semua mendoakan untuk Pak Prabowo semoga sehat, lancar dan sukses dalam kontestasi Pemilu 2024.” ujar Budi di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (21/3/2023). (saa/aag)
Load more